BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Rabu, 15 Februari 2012

Laporan Praktikkum Faal Proyeksi Terbalik dari Bayang - Bayang pada Retina

LAPORAN PRAKTIKUM

PSIKOLOGI FAAL

Nama : Dwi Febrisa wedya Ismiliana

NIM : 10013124

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan : Mahasiswa Psikologi

Nama percobaan : PROYEKSI TERBALIK DARI BAYANG – BAYANG PADA RETINA

Nomor percobaan : XI

Nama orang percobaan : Rizka Nur Farida

Nama pelaku percobaan : Dwi Febrisa Wedya Ismiliana

Tanggal percobaan : 28 Oktober 2011

Waktu percobaan : 10.00 – 12.00 wib

Tempat percobaan : Laboratorium Psikologi Fa’al

Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan

Yogyakarta

I. TUJUAN PERCOBAAN

Untuk melihat fenomena fosfen pada mata dan membuktikan adanya proyeksi terbalik dari bayang – bayang pada retina .

II. DASAR TEORI

Kepekaan retina , palong tidak sebagian diatur oleh signal – signal dari susunan saraf pusat serabut – serabut sentri fungal berjalan kedalam arah refragrad dalam neuro optikus dari otak ke retina dan bersinapsis langsung dengan sel ganglion perangsangan daerah khusus dalam otak . Dalam beberapa hal dapat meningkatkan dan mengurangi daerah – daerah tertentu retina . Mungkin hal ini menggambarkan mekanisme dimana saraf pusat langsung dapat mempengatuhi perhaian seseorang terhadap bagian tertentu dari lapangan penglihatan .

Bagian depan mata memiliki lengkung yang lebih tajam dan dilapisi oleh selaput cahaya , yang disebut kornea . Dibelakang kornea terdapat cairan afeveos humor yang berfungsi membiaskan cahaya yang masuk kemata , pembiasan diatur oleh lensa kristalin yang terdapat selaput yang membentuk celah lingkaran . Selaput ini disebut Iris . Iris mengatur lebar kecil pupil .

Cahaya yang masuk dalam mata difokuskan oleh lensa mata ( lensa kristalin ) kepermuaan belakang , yang disebut retina . Permukaan retina terdiri atas berjuta – juta sel sensitif yaitu sel batang dan sel kerucut . Ketika dirancang oleh cahaya , sel – sel ini mengirim signal – signal melalui saraf optik ke otak . Di otak arti bayangan diterjemahkan sehingga kita mendapat kesan melihat benda . Jadi , dapat disimpulkan bahwa suatu bayangan nyata benda dapat diterima dengan jelas jika bayangan tersebut jatuh tepat diretina .

Dalam mata bayangan dibentuk pada retina adalah nyata . Terbalik dan lebih kecil daripada sebenarnya . Walaupun bayangan pada retina terbalik , bayangan ini interpretasikan oleh otak sebagai bayangna tegak . Supaya benda terlihat jelas , maka harus membiaskan sinar – sinar yang berasal dari benda harus melalui lima medium dengan indeks bs brbeda – beda .

Mata memiliki jarak bayangan tetap , ini karena jarak antara lensa dan retina sebagai layar adalah tetap . Satu – satu nya cara agar benda – benda dengan jarak berbeda didepan lensa dapt difokusan pada retina , maka jarak lensa harus bisa diatur .

Proyeksi terbalik dari bayangan - bayangan retina dapat dilihat dari fenomena fosfen , yaitu melihat bayangan kornea dari mata itu sendiri yang berasal dari pantulan lensa mata . Bayangan yang terlihat seperti bulatan hitam . Setiap inti dari suatu benda hanya mengirim sinar cahaya kesemua arah , tetapi hanya sebagian cahaya yang memasuki mata .

Sinar cahaya suatu titik yang sama dari suatu benda melalui berbagai tempat pada lensa . Jika mata melihat benda itu , sinar yang berbagai macam itu memusat ( convargen ) pada satu titik diselaput mata . Untuk setiap titik benda akan terdapat titik cocoknya ( matching points ) pada hubungan bayangan retina . Bayangan pada retina akan selalu lebih kecil dari benda sebenarnya , benda tersebut tegak dan terbalik . Hal ini merupakan sifat bayangan yang jatuh pada retina .

III. ALAT YANG DIGUNAKAN

1.Tabung kecil sepanjang 15 mm dengan lubang didalamnya

2. Pensil

IV. JALANNYA PERCOBAAN

1. Fenomena fosfen

Melihat bayangna mata kekiri ( melirik ) , kemudian tekanlah dengan jari pada bola mata kanan melalui pelupuk mata disebelah kanan , Mata disebelah kiri kelihatan suatu bintik atau bulatan hitam .

2. Satu mata ditutup

Dimuka ditempatkan sebuah tabung sepanjang 15 mm dengan satu lubang didalam dasarnya . Dengan melihat melalui lubang ini ke tempat yang terang . Antara tabung dengan mata ( tepat dimuka mata ) ditempatkan diujung / puguk dari sebuah pensil . Maka akan terlihatlah suatu bayang – bayang yang terbalik dari pucuk / ujung pensil tersebut .

V. HASIL PERCOBAAN

1. Terlihat bintik atau bulatan berwarna hitam sebelah pelupuk mata sebelah kanan ditekan

2. Terlihat bayangan dari ujung / pucuk pensil tersebut terbalik

VI. KESIMPULAN

Cahaya yang jatuh tepat diretina membentuk bayangan obyek tersebut dengan sifat bayangan tegak , Terbalik dan lebih kecil dari obyek yang sebenarnya . Sehingga , ujung pensil berada dimuka mata terlihat terbalik bayangannya . Sedangkan fenomena fosfen terjadi karena pelupuk mata ditekan mengakibatkan bayangan jatuh diretina bergeser sehingga tidak dapat melihat bayangan tersebut .

VII. APLIKASI

Seorang kameramen harus menjadi profesional dengan kameranya yang diproyeksikan terbalik pada retina kameranya , dan harus memiliki mata yang sehat . Pada saat bercermin terlihat terbalik , padahal tidak .

Yogyakarta, 31 Oktober 2011

Penyusun

( Dwi Febrisa Wedya Ismiliana )

Asisten : Winda Yuniartika R

Nilai :

DAFTAR PUSTAKA

Bagian Laboratorium Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan . 1997 . Buku Pedoman Praktikum Psikologi Faal II . Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universita Ahmad Dahlan .

Evelyn C. Pearce . 2000 . Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis . Jakarta : PT. Gramedia

Guyton and Hall . 1997 . Fisiologi Kedokteran. Jakarta : CV. EGC

Kanginon , Marthen . 2007. Fisika untuk SMA Kelas X .Jakarta : Penerbit Erlangga

0 komentar: