BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Rabu, 15 Februari 2012

Laporan Praktikum Faal Kontras - Kontras

LAPORAN PRAKTIKUM

PSIKOLOGI FAAL

Nama : Dwi Febrisa Wedya Ismiliana

NIM : 10013124

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan : Mahasiswa Psikologi

Nama Percobaan : KONTRAS – KONTRAS

Nomor Percobaan : IX

Nama Orang Percobaan : Klasikal

Nama Pelaku Percobaan : Klasikal

Tanggal Percobaan : 28 Oktober 2011

Waktu Percobaan : 10.00 – 12.00 wib

Tempat Percobaan : Laboratorium Psikologi Faal

Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan

Yogyakarta

I. TUJUAN PERCOBAAN

Untuk membuktikan bahwa pada mata terjadi peristiwa – peristiwa kontras .

II. DASAR TEORI

Stimulus yang diterima oleh fotoreseptor adalah cahaya dalam penglihatan warna , kita dapat menemukan hal – hal yang menarik , seperti : sifat – sifat warna , pencampuran warna , warna – warna kontras , dan lain – lain . Kontras warna atau pertentangan warna kita kenal pada proses penglihatan warna .

Ada dua macam kontras , yaitu :

1. Kontras succesif

Kontras ini terjadi apabila warna – warna itu tidak datang bersama – sama , tetapi cahaya datang secara berturut – turut . contohnya adalah bayangan pengiring negatif

2. Kontras Simultan

Kontras ini terjadi bersamaan , dikarenakan adanya pengaruh warna yang satu terhadap warna lain . Misalnya warna biru yang diletakkan pada warna lain atau pada warna dasar kelabu , maka tampak warna dasarnya itu akan menyerupai warna komplemennya .

Dengan demikian , kontras dapat didefinisikan sebagai suatu peristiwa dimana terjadi situasi pada mata manusia yang bertentangan dari warna sesungguhnya . Satu lagi yang menarik serta berkaitan dengan kontras adalah bayangan pengiring . Misalnya kita , melihat benda berwarna dalam kurun waktu yang agak lama , kemudian pandangan mata kita alihkan ke tempat lain yanng netral ( tembok putih ) , maka pada mata akan tampak bayangan benda tadi dengan warna komplemennya .

Bayangan pengiring dapat dibedakan dua macam , yaitu :

a. Bayangan pengiring positif , dimana warna bayangan yang muncul sesuai dengan obyeknya

b. Bayangan pengiring negatif , yaitu bayangan yang muncul tidak sesuai dengan obyek asalnya yang terlihat justru warna komplemennya .

Sesungguhnya dengan adanya bayangan pengiring sartain menyatakan bila kita melihat cahaya dan kemudian menutup mata , maka akan terlihat bintik atau berkas terang dan setelah itu gelap . Dengan demikian kejadian ini , kita mendapat kesan positif dan kesan negatif “after image” , “after image” ini terjadi karena retina mata melanjutkan untuk merespon suatu stimulus selang beberapa waktu , Sedangkan rangsangannya sendiri sudah tidak ada . Positif after image terjadi apabila warna yang dihasilkan sesuai dengan warna stimulusnya . Negatif after image terjadi apabila warna yang muncul sebagai image lanjutaan yang merupakan warna komplemennya .

Analisis berbagai konteks pada bayangan penglihatan , dimana pada saat orang memperhatikan dinding yang kosong , hanya beberapa sel saraf di korteks penglihatan primer yang terangsang , tidak bergantung pada tingkat pencahayaan dinding tersebut apakah terang atau tidak . Area ekstisasi meksimal merupakan batas 0- batas dari benda yang sedang kita perhatikan . Jadi sinyal penglihatan pada korteks penglihatan primer terutama lebih memperhatikan bagaimana kontras pada lapangan penglihatan , daripada daerah yang tidak berkontras . Pada setiap tepi pandangan penglihatan dimana terdapat oerubahan dari gelap ke terang atau sebaliknya , intuisi mutual tidak terjadi dan intensitas perangsangan meningkat sesuai dengan tingkat kontras , artinya makin tegas suatu garis batas dan makin besar perbedaan intensitas antara bagian gelap dengan bagian terang makin tinggi derajat perangsangannya .

Warna dikenali dengan cara kontras . Ketika warna dari cahaya yang beriluminasi tersebut berubah , warna putih berubah bersama dengan cahaya dan penguraian dalam otak menghasilkan warna tertentu yang dapat diinterpretasikan . Mekanisme analisis kontras warna bergantung pada kenyataan bahwa warna – warna yanng kontras yang disebut warna berlawanan secara mutual merangsang sel – sels neuron spesifik , maka diambil kesimpulan bahwa detil – detil permulaan dari kontras warna dikenali oleh sel – sel sederhana , sedangkan kontras yang lebih kompleks dideteksi oelh sel – sel kompleks dan sel – sel hyperkompleks .

III. ALAT YANG DIGUNAKAN

1. Kertas abu – abu

2. Kertas berwarna merah , hijau , biru , kuning , putih dan hitam .

3. Dua lampu

4. Kaca ( plastik kertas terang yang tembus ) berwarna merah dan kuning , hijau serta biru

5. Kertas berwarna putih

6. Tongkat

7. Layar putih ( tembak yang putih )

IV. JALANNYA PERCOBAAN

1. Kontras simultan

a. Kertas berwarna abu – abu diletakkan diatas kertas yang berwarnna putih hitam , hijau merah , biru dan kuning . OP mengambil warna dari yang paling kontras sampai yang tidak kontras .

b. Dari suatu tongkat yang berdiri dengan dua bola lamou dibuat dua – dua bayang – bayang yang berdekatan dengan tembok atau layar yang putih . Lampu ditutup denngan kaca yang berwarna merah atau kuning . Amati warna bayang – bayang tersebut , bila satu lampu ditutup dengan kaca warna merah dan bila ditutup dengan kaca kuning .

2. Kontras succesif

Melihat selama setengah menit kepalang diatas dasar putih , kemudian pandanglah sesuatu pada dasar yang putih disamping palang merah tersebut .

V. HASIL PERCOBAAN

1. Kontras simultan

a. urutan dari warna yang kontras ke tidak kontras yaitu : kuning , merah , putih , hitam , biru , dan hijau

b. warna bayangan tongkat yang tampak pada layar

No

Warna Lampu

Warna bayangan

1

Merah

Hijau

2

Kuning

Biru

3

Biru

Merah

4

Hijau

Merah

5

Merah + Hijau

Jingga

6

Merah + Kuning

Jingga

7

Biru + Kuning

Hijau

Warna lampu

Warna pada tongkat

Hijau

Hijau tua

Biru

Merah

2. Kontras succesif

Setelah setengah menit melihat kepalang merah kemudian mata diarahkan ketembok putih maka nampak bayangan palang berwarna hijau .

VI. KESIMPULAN

Melalui percobaan diatas , dapat dikatakan terjadi peristiwa kontras – kontras , dimana terjadi sensasi pad amta manusia yang bertentangan atau berbeda dari warna sesungguhnya . Kontras dipengaruhi oleh adanya intensitas warna , waktu datangnya cahaya ( secara bersamaan atau tidak ) , dan juga oleh pengaruh antara warna yang satu dengan warna lain . Pada percobaan kontras succesif terjadi suatu peristiwa yaitu munculnya bayangan pengiring negatif yaitu bayangan yang muncul tidak sesuai dengan obye asalnya yang terlihat justru warna komplemennya .

VII. APLIKASI

1. Dalam bidang kepolisian digunakan agar polisi dapat membedakan warna dalam mengatur lalu lintas juga mengenali rambu lalulintas

2. Dalam bidang kedokteran digunakan untuk memeriksa pada pasien apakah pasien memiliki kemampuan dalam melihat kontras – kontras warna .

Yogyakarta, 31 Oktober 2011

Penyusun

( Dwi Febrisa Wedya Ismiliana )

Asisten : Winda Yuniartika R

Nilai :

DAFTAR PUSTAKA

Bagian Laboratorium Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan . 1997 . Buku Pedoman Praktikum Psikologi Faal II .Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan

Evelyn , C.Pearce . 200 . Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis .Jakarta : PT. Gramedia

Guyton and Hall . 1997 . Fisiologi Kedokteran . Jakarta : CV. EGC

Kartono , Kartini . 2000 . Kamus Psikolgi . Bandung : Piorin Jaya .

0 komentar: