BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Rabu, 15 Februari 2012

Laporan Praktikkum Eksperimen Memory

LAPORAN PRAKTIKUM

PSIKOLOGI EKSPERIMEN

Disusun Oleh :

Nama: Dwi Febrisa Wedya Ismiliana

NIM : 10013124

Asisten : Putri Yufiza Atha Nst

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA

2011

LAPORAN PRAKTIKUM

PSIKOLOGI EKSPERIMEN

Nama Eksperimenter : Dwi Febrisa Wedya Ismiliana

Nomor Mahasiswa : 10013124

Nama Subjek

1. Nama Subjek : Gemelia Liberti Rimba

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 19

Pendidikan : Mahasiswa

2. Nama Subjek : Aldesta Wedya Gusman

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 23

Pendidikan : Mahasiswa

Nama Eksperimen : Memory

Nomor Eksperimen : 03

Tanggal Eksperimen : 06 Desember 2011

Waktu : 14.30 – 16.30 WIB

Tempat Eksperimen : Laboratorium Psikologi Eksperimen

Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan

Yogyakarta

I. Problem

Apakah memory bersifat tunggal ? Apakah kapasitas ingatan pada materi yang berbeda hasilnya sama ?

II. Dasar Teori

Memory dan Pengaruh Jenis Kata – kata terhadap kapasitas memory .

Ingatan merupakan alih bahasa dari memory. Maka dari itu disamping ada yang menggunakan ingatan ada pula yang menggunakan istilah memori sesuai dengan ucapan dari memory. Pada umumnya para ahli memandang ingatan sebagai hubungan antara pengalaman dengan masa lalu. Proses manusia memunculkan kembali tiap kejadian pengalaman pada masa lalunya, membutuhkan kemampuan mengingat kembali yang baik. Dengan adanya kemampuan mengingat pada manusia,maka ini menunjukan bahwa manusia mampu menerima, menyimpan dan menimbulkan kembali pengalaman-pengalaman yang dialaminya (Walgito 2004). Menimbulkan kembali pengalaman-pengalaman yang pernah dialami, sama halnya dengan memunculkan kembali sesuatu yang pernah terjadi dan tersimpan dalam ingatan.

Memori atau ingatan bukan merupakan suatu objek seperti mata, tangan dan organ tubuh lainya. De Porter & Hernacki (dalam Afiatin 2001) menjelaskan bahwa memori atau ingatan adalah suatu kemampuan untuk mengingat apa yang telah diketahui. Seseorang dapat mengingat sesuatu pengalaman yang telah terjadi atau pengetahuan yang telah dipelajari pada masa lalu. Kegiatan seseorang untuk memunculkan kembali atau mengingat kembali pengetahuan yang dipelajarinya pada masa lalu dalam ilmu psikologi disebut recall memory.

Untuk mengetahui bagaimana proses mengingat kembali itu terjadi maka perlu diketahui bagaimana prosesnya manusia bisa menyimpan informasi dalam ingatanya. Memori atau ingatan merupakan fungsi yang terlibat dalam mengenang atau mengalami lagi pengalaman masa lalu. Proses ingatan ini diukur dengan pengingatan (recall), reproduksi, pengenalan (recognition) dan belajar-ulang (relearning) (Chaplin,2005).

Selanjutnya menurut Richard Atkinson dan Richard Shiffrin (dalam Matlin, 1998) memori adalah bagian penting dari semua proses kognitif, karena informasi dapat disimpan hingga sewaktu-waktu digunakan. Dalam proses mengingat informasi ada 3 tahapan yaitu memasukkan informasi (encoding), penyimpanan (storage), dan mengingat (retrieval stage). Lebih lanjut dijelaskan dengan menggunakan contoh, misalnya : dalam sebuah pesta kita berkenalan dengan seseorang yang bernama Mira. Pagi harinya kita bertemu lagi dan masih mengenalinya. Kita memasukkan nama Mira ke dalam ingatan. Tahapan ini disebut dengan encoding dimana kita mengubah fenomena fisik (gelombang-gelombang suara) yang sesuai dengan nama yang diucapkan (Mira) menjadi kode-kode yang diterima ingatan, dan kita menyimpanya kedalam ingatan kita. Kita mempertahankan ingatan dari saat pesta hingga pagi hari merupakan (storage). Dan kita masih bisa mendapatkan dan mengenali bahwa orang tersebut adalah Mira, merupakan tahapan mengingat kembali (retrieval stage) sedangkan menurut Walgito (2004) mengingat kembali termasuk dari salah cara untuk menimbulkan kembali ingatan yang disebut dengan to recall.

Pendapat Drever (dalam Walgito 2004) menjelaskan; memori menurut pengertian secara umum dan teoritis adalah salah satu karakter yang dimiliki oleh makhluk hidup, pengalaman berguna apa yang kita lupakan yang mana mempengaruhi perilaku dan pengalaman yang akan datang, yang mana ingatan itu bukan hanya meliputi recall (mengingat) dan recognition (mengenali) atau apa yang disebut dengan menimbulkan kembali ingatan. Lebih jelasnya Walgito (2004) menjelaskan bahwa ada dua cara menimbulkan kembali informasi dalam ingatan, yaitu dapat ditempuh dengan (1) mengingat kembali (to recall) dan (2) mengenal kembali (to recognize). Jadi recall memory adalah kemampuan menimbulkan ingatan kembali dengan cara mengingat kembali.

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa recall memory adalah kegiatan individu untuk mengingat kembali informasi yang telah disimpan di dalam ingatannya.

1.Jenis-jenisMemory Proses merecall memory atau mengingat kembali sebuah informasi terkait erat dengan jenis memory atau ingatan yang akna dimunculkan kembali. Dalam ilmu psikologi, memory atau ingatan menjadi pokok bahasan. Ada beberapa tokoh yang membahas mengenai memory atau ingatan itu sendiri. Salah satunya adalah :

Richard Atkinson dan Richard Shiffrin (dalam Matlin, 1998) mengajukan konsep memori yang dibedakan dalam tiga sistem penyimpanan informasi, yaitu memori sensori (sensory memory), memori jangka pendek (short term memory), dan memori jangka panjang (long term memory).

Etseem (dalam Ismoyo 2006) menjelaskan lebih lanjut mengenai memori sensori. Memori sensori adalah suatu sistem memori yang dirancang untuk menyimpan informasi yang diterima dari sel-sel reseptor dalam waktu yang amat pendek. Memori sensori mencatat informasi atau stimulus yang masuk melalui salah satu atau kombinasi dari panca indera yaitu secara visual melalui mata, pendengaran melalui telinga, bau melalui hidung, rasa melalui lidah, dan rabaan melalui kulit.

Pengertian memori jangka pendek adalah salah satu proses penyimpanan informasi yang bersifat sementara. Informasi yang disimpan dalam memori jangka pendek berisi informasi yang terpilih dari memori sensori. Kapasitas memori jangka pendek. Jumlah informasi yang tersimpan dalam memori jangka pendek lebih kecil bila dibandingkan dengan yang tersimpan dalam memori jangka panjang Etseem (dalam Ismoyo 2006).

Pendapat senada juga dikemukakan oleh, Yacobs (dalam Solso 1995) yang mengadakan penelitian dengan menyebutkan beberapa angka pada pendengar tanpa pola urutan tertentu, kemudian pendengar disuruh menulis kembali kata-kata tersebut, ternyata yang dapat diingat hanya tujuh angka. Dengan menggunakan tanda titik angka, kata dan lainnya menunjukkan hasil yang sama yakni memori jangka pendek terbatas hanya 7 +/- 2 unit.

Davidoff (dalam Ismoyo,2006) menjelaskan bahwa memori jangka panjang (long term memory). diartikan sebagai tempat penyimpanan informasi yang bersifat permanen dibandingkan memori jangka pendek. Memori jangka panjang disebut juga sebagai “gudang” atau tempat penyimpanan informasi yang kapasitasnya tidak terbatas. Memori jangka panjang memungkinkan manusia mengingat kembali informasi masa lalu dan menggunakan informasi yang ada untuk mengerti apa yang terjadi sekarang. Misalnya, nama individu sendiri, rasa jagung rebus, lagu semasa kanak-kanak, dan abjad a-z merupakan bahan yang tersimpan dalam penyimpanan memori jangka panjang.

Berdasarkan teori yang telah dikemukakan di atas maka dapat diambil kesimpulan bawa jenis-jenis memori antara lain adalah memori sensori (sensory memory), memori jangka pendek (short term memory), dan memori jangka panjang (long term memory).

Tahap-tahap Memory (Ingatan)

Sebelum seseorang mengingat suatu informasi atau sebuah kejadian dimasa lalu, ternyata ada beberapa tahapan yang harus dilalui ingatan tersebut untuk bisa muncul kembali.

Atkinson (1983) berpendapat bahwa, para ahli psikologi membagi tiga tahapan ingatan, yaitu:

1. Memasukan pesan dalam ingatan (encoding)

2. Penyimpanan ingatan (storage).

3. Mengingat kembali (retrieval)

Walgito (2004), yang menjelaskan bahwa ada tiga tahapan mengingat, yaitu mulai dari memasukkan informasi (learning), menyimpan (retention), menimbulkan kembali (remembering). Lebih jelasnya lagi adalah sebagai berikut:

a) Memasukkan (learning)

Cara memperoleh ingatan pada dasarnya dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Secara sengaja ; bahwa sesorang dengan sengaja memasukkan informasi, pengetahuan, pengalaman-pengalamanya kedalam ingatannya.

2. Secara tidak disengaja ; bahwa sesorang secara tidak sengaja memasukkan pengetahuan, pengalaman dan informasi ke dalam ingatannya. Misalnya: jika gelas kaca terjatuh maka akan pecah. Informasi ini disimpan sebagai pengertian-pengertian.

b) Menyimpan

Tahapan kedua dari ingatan adalah penyimpanan atau (retention) apa yang telah dipelajari. Apa yang telah dipelajari biasanya akan tersimpan dalam bentuk jejak-jejak (traces) dan bisa ditimbulkan kembali. Jejak-jejak tersebut biasa juga disebut dengan memory traces. Walaupun disimpan namun jika tidak sering digunakan maka memory traces tersebut bisa sulit untuk ditimbulakn kembali bahkan juga hilang, dan ini yang disebut dengan kelupaan

c) Menimbulkan kembali

Menimbulkan kembali ingatan yang sudash disimpan dapat ditempuh dengan (1) mengingat kembali (to recall) dan mengenal kembali (to recognize).

Dari pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa ada tiga tahap mengingat, yaitu tahap pemasukan informasi dan pesan-pesan kedalam ingatan , tahap penyimpanan ingatan dan tahap mengingat kembali.

III. Hipotesis

Ada pengaruh antara jumlah pasangan kata yang benar dengan ingatan eksplisit.

IV. Metode Penelitian

Desain eksperimen yang digunakan adalah within subject design/treatment by subjek design yaitu jenis desain eksperimental di mana semua peserta yang terkena setiap pengobatan atau kondisi. The term treatment is used to describe the different levels of the independent variable . Perlakuan istilah digunakan untuk menggambarkan tingkat yang berbeda dari variable independen .

V. Prosedur

a. Material

1. Daftar Kata – kata sebagai Stimulus ( lihat lampiran 5 )

2. Lembar pencatatan ( lihat lampiran 6 )

3. Lembar observasi ( lihat lampiran 3 )

4. Stopwarch

b. Prosedur pelaksanaan

1. Eksperimenter bersama dengan asisten mengundi eksperimenree , dari seluruh eksperimentee siapa yang masuk kelompok 1, 2, 3, 4, 5, dab 6 ..

2. Eksperimenter bersama – sama dengan asisten melakukan random assignment yaitu mengunfi urutan tugas yang akan diberikan pada keenam kelompok eksperimentee . Urutan tugas terdiri atas enam macam yaitu ABC, ACB, BCA, BAC, CAB, CBA. Penyusunan enam urutan tugas yang berbeda dimaksudkan sebagai counterbalancing yaitu teknik untuk mengontrol error yang diakibatkan oleh pengaruh urutan .

3. Eksperimentee pertama dipersilahkan duduk , kemudian diberi tugas sesuai dengan urutan yang diperoleh pada waktu random .

4. Eksperimenter memberikan instruksi sebagai berikut : “ Saya akan membacakan beberapa kata , tugas Saudara adalah hanya mendengarkan saja sambil mengingar – ingatnya “ .

5. Bacakan daftar kata dengan nada yang sama untuk masing – masing kata dengan urutan kelompok kata sesuai dengan randomisasi tugas . Antara pasangan kata pertama dengan pasangan kata kedua disampaikan dengan jarak 2 detik . jarak antar seri golongan kata 10 detik . Jarak ulangan 15 detik . Ulangi sebanyak 5 kali .

6. Adakan istirahat selama 15 menit dengan diisi pembicaraan , jangan beri kesempatan eksperimentee untuk mengingat – ingat .

7. Eksperimenter memberikan instruksi : “ Sekarang saya akan membacakan pada Saudara satu kata , dan tugas saudara adalah langsung mengatakan pasangan dari kata tersebut “ .

8. Bila eksperimentee menjawab dengan benar , eksperimenter meneruskan memberikan kata selanjutnya . Jika eksperimentee belum dapat menjawab , tunggu 4 detik , bila gagal dihitung sebagai salah .

9. Eksperimentee pertama dipersilahkan keluar , eksperimentee kedua dipersilahkan masuk

10. Ulang langkah 4, 5, 6, 7, 8, untuk eksperimentee kedua

11. Eksperimentee kedua dipersilahkan keluar ruangan

VI. Pencatatan Hasil

1. Eksperimenter menuliskan menghitung jawaban yang benar pada masing – masing kelompok kata untuk masing – masing eksperimentee .

2. Eksperimenter bersama – sama dalam satu kelompok mengumpulkan jumlah jawaban yang benar hasil eksperimen dari seluruh eksperimentee

3. Pencatatan hasil Kelompok mengikuti tabel berikut :

Eksperimentee

Kelompok kata A ( Tidak Berarti )

Kelompok kata B ( berarti tapi tidak berhubungan )

Kelompok kata C ( berarti & berhubungan )

Urutan Tugas

1

Ahsan

4

10

9

Safi

6

8

10

Iwan

2

1

10

2

Imam

4

6

9

Novira

5

4

8

3

Robin

4

4

10

Wali

9

8

10

Melly

5

7

9

4

Fuad

8

9

10

Erik

0

1

3

Heru

2

1

6

5

Nurul

3

4

8

Indra

0

1

4

Angga

4

4

10

6

Tauhir

2

8

7

Desta

5

1

10

Total

VII. Analisa Hasil

Hasil Eksperimen dianalisis dengan analisis varians amatan ulang

VIII. Diskusi

IX. Simpulan

X. Observasi dalam Eksperimen

1. Eksperimentee 1 : Gemelia Liberti Rimba ( Melli )

Saat eksperimen berlangsung , Eksperimentee terlihat sangat santai

2. Eksperimentee 2 : Aldezta Wedya Gusman ( Dezta )

XI. Kegunaan Sehari – hari

a. Dengan adanya memory, kita bisa ingat jalan kearah rumah kita dengan benar.

b. Kita bisa ingat dimana kita meletakkan suatu benda.

Yogyakarta, 7 Desember 2011

Eksperimenter,

Dwi Febrisa Wedya Ismilina

Asisten : Putri Yufiza Atha Nst.

Nilai :

Daftar Pustaka

Afiatin, T. Belajar Pengalaman Untuk Meningkatkan Memori. Anima, Indonesian Psychological Journal. 2001. Vol. 17. No. 1. 26-35. Atkinson, R , Richard, A,

Hilgard, E .2000. Pengantar Psikologi. Jilid 1, Edisi 8. Penerjemah : Agus, D, Michael, A. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Chaplin, J. P. 2005. Kamus Lengkap Psikologi, Edisi 1, Cetakan 10. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

http://www.masbow.com/2009/11/recall-memory-dalam-psikologi.html

18.00 07 Desember 2011

http://id.wikipedia.org/wiki/Ingatan

18.00 07 Desember 2011

Ismoyo, Dina A.W. 2006. Pengaruh Musik Instrumental Terhadap Memory Jangka Pendek. Skripsi. (Tidak Diterbitkan).

Matlin, M. W. 1998. Cognition. Fourth Edition. Florida : Harcourt Brase & Company.

0 komentar: