BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Rabu, 15 Februari 2012

Laporan Praktikum Faal Melihat Warna

LAPORAN PRAKTIKUM

PSIKOLOGI FAAL

Nama : Dwi Febrisa Wedya Ismiliana

NIM : 10013124

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan : Mahasiswa Psikologi

Nama Percobaan : MELIHAT WARNA

Nomor Percobaan : V

Nama Orang Percobaan : Rizka Nur Farida

Nama Pelaku Percobaan : Dwi Febrisa Wedya Ismiliana

Tanggal Percobaan : 21 Oktober 2011

Waktu Percobaan : 10.00 – 12.00 wib

Tempat Percobaan : Laboratorium Psikologi Faal

Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan

Yogyakarta

I. TUJUAN PERCOBAAN

Untuk mengetahui apakan seseorang buta warna atau tidak juga kemampuan seseorang dalam membedakan warna.

II. DASAR TEORI

• Karakteristik warna

Warna memiliki tiga sifat , yaitu : corak , intensitas dan suatu rasi ( derajat kebebasan dari pengeceran dengan warna putih ) . Untuk setiap warna terdapat warna komplementer yang apabila dicampurkan dengan warna tersebut akan menghasilkan sensasi putih . Hitam adalah sensasi yang dihasilkan apabila tidak terdapat cahaya .

• Mekanisme warna

Sensasi warna diperantai oleh sel – sel ganglion kecil yang mengurai input dari satu jenis ke sel kerucut dari input jenis sel kerucut lainnya . Penglihatan warna pada manusia mempostulasikan keberadaan tiga jenis sel kerucut yang masing – masing mengandung fotopigmen . Yang berlainan dan paling peka terhadap salah satu dari ketiga warna primer . Sensasi dari setiap warna tertentu , ditentukan oleh frekuensi relatif impuls dari ketiga sistem sel kerucut tersebut .

Bila melihat warna sebenarnya adalah bagian dari sinar matahari yang diabsorbsi oleh benda . Dalam teori hering ada tiga substansi yang mempunyai 6 macam kualitas yang dapat memberikan 6 macam sensasi

Ketiga substansi ini adalah :

• Substansi hitam / putih

• Substansi merah / hijau

• Substansi biru / kuning

Kemampuan melihat warna ditentukan oleh intensitas cahaya , kandungan photochemis , bicillus .

1. Intensitas cahaya

Dalam keadaan normal ( intensitas cahaya besar ) individu normal hanya mampu melihat warna benda karena yang digunakan adalah reseptor sel saraf conus . Sedangkan dalam keadaan gelap ( intensitas cahaya nol ) individu normal hanya mampu melihat bentuk benda karena yang digunakan adalah reseptor sel saraf bacillus . Yang tidak mengandung photochemis yang mampu menyerap gelombang sinar warna . Dan pada keadaan remang - remang individu normal hanya mampu melihat warna hijau karena yang digunakan adalah reseptor sel saraf bacillus .

2. Kandungan photochemis

Photochemis adalah cairan kimia yang terdapat pada sel – sel reseptor tiga macam reseptor tersebut terdiri dari reseptor memberi respon pada kecerahan , rangkaian hitam / putih , dan dua reseptor warna . Yang satu menyediakan dasar untuk resepsi merah – hijau dan yang lain untuk biru – kuning . Sedangkan sel reseptor ada dua macam , yaitu :

- Bacillus

Segmen luarnya berisi pigmen rhodopsin berwarna merah yang terbentuk dari suatu protein yang disebut scotopsin dan rehnin scotopsin menyerap gelombang warna hijau ( lebih banyak dibandingkan warna lain ) dan itu sebabnya orang bermata normal masih bisa melihat warna hijau ditempat yang terang .

- Conus

Segmen luarnya berisi pigmen ladopsin yang terbentuk dari retinin dan photopsin . Dan photopsin mampu menyerap gelombang sinar warna yang tergantung pada opsinya . Dalam keadaan gelap conus tidak dapat berfungsi dan digantikan bacillus .

III. ALAT YANG DIGUNAKAN

1. Benang wol dari berbagai macam warna

2. Kaca

3. Kertas warna : - merah dan hijau

- biru dan kuning

IV. JALANNYA PERCOBAAN

1. Kemampuan untuk membeda – bedakan warna

Pelaku percobaan mengambil benang wol dengan lima macam – macam yang dikehendaki . Dan kemudian pelaku percobaan meminta kepada orang percobaan untuk mengambil dan menyebutkan warna benang wol yang warnanya sama yang seperti diambil oleh pelaku percobaan .

2. Pencampuran warna secara selektif

Kertas warna yang sudah berhimpit menjadi dua warna , seperti : merah – hijau atau biru – kuning , letakan kaca ditengah kedua warna tersebut dengan posisi miring . Dengan sendirinya akan tampak perpaduan dua warna tersebut dari bayangan kaca .

V. HASIL PERCOBAAN

No

Warna

Respon OP

B / S

1

Coklat

Coklat

Benar

2

Hitam

Hitam

Benar

3

Ungu

Ungu

Benar

4

Orange

Orange

Benar

5

Merah

Merah

Benar

6

Biru tua

Biru tua

Benar

7

Biru Muda

Biru muda

Benar

8

Hijau

Hijau

Benar

9

Kuning

Kuning

Benar

10

Pink

Pink

Benar

Warna kertas yang berdamping

Warna bayangan

Hijau – Merah

Orange

Kuning – Biru

Hijau

V. KESIMPULAN

Dalam percobaan ini orang percobaan mampu membedakan warna . Munculnya warna – warna baru dari perpadaun warna yang berbeda , dan orang percobaan mempu membedakan warna biru yang muncul dari hasil pembiasan kaca .

VI. APLIKASI

Percobaan ini sering digunakan di pendidikan anak usia dini untuk mencocokkan warna . Selain itu percobaan ini juga digunakan para ahli hima , pengemudi kendaraan , dan termasuk TNI atau keperawatan .

Yogyakarta, 24 Oktober 2011

Penyusun

( Dwi Febrisa Wedya Ismiliana )

Asisten : Winda Yuniartika R

Nilai :

DAFTAR PUSTAKA

Bagian Laboratorium Fakultas Psikologi , Universitas Ahmad Dahlan . 1997 . Buku Pedoman Praktikum Psikologi Fa’al II . Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan

Gabriel , J.F . 1996 . Fisika Kedokteran . Jakarta : CV . EGC

Guyton , Arthur . 1990 . Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit . Jakarta : CV . EGC

Pinel, John P.J. 2009. Biopsikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

0 komentar: