BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Rabu, 15 Februari 2012

Laporan Praktikum Faal Visus

LAPORAN PRAKTIKUM
PSIKOLOGI FAAL

Nama : Dwi Febrisa Wedya Ismiliana
NIM : 10013124
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : Mahasiswa Psikologi
Nama Percobaan : VISUS
Nomor Percobaan : IV
Nama Orang Percobaan : Rizka Nur Farida
Nama Pelaku Percobaan : Dwi Febrisa Wedya Ismiliana
Tanggal Percobaan : 21 Oktober 2011
Waktu Percobaan : 10.00 – 12.00 wib
Tempat Percobaan : Laboratorium Psikologi Faal
Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta

I. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk melihat tingkat ketajaman mata pada seseorang .

II. DASAR TEORI
Visus adalah ketajaman atau kejernihan penglihatan , sebuah bentuk yang khusus dimana tergantung dari ketajaman fokus retina dalam bola mata dan sensitifitas dari interpretasi otak.
Visus adalah sebuah ujuran kuantitas suatu kemampuan untuk mengidentifikasi simbol – simbol berwarna hitam dengan latar belakang putih dengan jarak yang telah di standarisasikan serta ukuran dari simbol yang bervariasi . Ini adalah pengukuran fungsiu visual yang sering di gunakan dalam klinik .

Untuk menghasilkan detail penglihatan , sistem optik mata harus memproyeksikan gambaran yang fokus pada fovea , sebuah daerah di dalam makula yang memiliki densitas tertinggi akan fotoreseptor konsus / kerucut sehingga memiliki revolusi tinggi dan penglihatan warna terbaik . Istilah “visus 20 / 20” adalah suatu bilangan yang menyatakan jarak dalam satuan kaki yang mana seseorang dapat membedakan sepasang benda . Satuan lain dalam meter di nyatakan sebagai visus 6 / 6 . Duapuluh kaki di anggap sebagai tak terhinggs dalam perspektif optikal (perbedaan dalam kekuatan optis yang dibutuhkan untuk memfokuskan jarak duapuluh kaki terhadap tak terhingga hanya 0,164 dioptri) . Untuk alasan tersebut , visus 20 / 20 dapat di anggap sebagai performa nominal untuk jarak penglihatan manusia .

Ketajaman visus di pengaruhi oleh diameter pupil . Aberasi optik pada mata yang menurunkan tajam penglihatan ada pada mata yang menurunkan tajam pengkihatan ada pada titik maksimal jika ukuran pupil berada pada ukuran terbesar (sekitar 8 mm) yang terjadi pada keadaan kurang cahaya . Diameter pupil yang secara umum terbaik untuk tajam penglihatan normal dan mata yang sehat ada pada kisaran tiga atau empat mm . Korteks penglihatan adalah bagian dari korteks serebri yang terdapat pada bagian posterior (oksipital) dari otak yang bertanggung jawab dalam memproses stimuli visual .

Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi ketajaman pengllihatan mata , yaitu:
1. Phisis mata , yaitu aberasi pada mata , besar kecilnya pupil dan lain – lain .
2. Struktur retina , yaitu semakin kecil atau semakin dekat dengan conos maka semakin minim jiga kemungkinan adanya separable .
3. Stimulus , yaitu kontras atau tidak , besar kecilnya objek , intensitas cahaya .
Ketajaman penglihatan seseorang di ukur dengan menggunakan optotyp dari snellen , salah satunya adalah suatu bilangan yang menunjukkan kemampuan seseorang untuk melihat sederetan huruf tertentu .
Visus ditetapkan dengan rumus sebagai berikkut :
d
V = ______
D
Keterangan :
V : Visus
d : jarak antara optotyp dan mata yang di periksa
D : jarak sejauh mana huruf – huruf masih dapat dibaca oleh mata / normal .
Adapun macam – macam kelainan atau kerusakan refraksi sebagai berikut .
1. Hipermetropi
Rabun dekat di mana bayangan jatuh di belakang retina .
2. Myopi
Rabun jauh di mana bayangan jatuh di depan mata .
Pengukuran tajam penglihatan adalah sebuah tes sederhana dalam menentukan status kesehatan mata , sistem penglihatan sentral , dan jaras – jaras penglihatan menuju otak.

III. ALAT YANG DIGUNAKAN
Optotyp dari Snellen

IV. JALANNYA PERCOBAAN
Orang percobaan berdiri sejauh 6 m dari optotyp – optotyp . Pelaku percobaan menunjukkan satu persatu optotyp mulai dari yang terbesar dan ditetapkan pada huruf – huruf pada urutan ke 6 . Bila orang percobaan mampu menyebutkan dengan tepat semua huruf maka orang percobaan tidak mengalami kelainan begitu juga sebaliknya .

V. HASIL PERCOBAAN
Orang percobaan dapat menyebutkan huruf – huruf dengan menutup mata kanannya
d 6
V = ____ = ____ = 1 dioptri
D 6
Orang percobaan dapat membaca dengan menutup mata kirinya
d 6
V = ___ = ___ = 1 dioptri
D 6

VI. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan visus dapat disimpulkan bahwa orang percobaan dapat melihat jelas dengan tepat dari optotyp – optotyp yang ditunjukkan oleh pelaku percobaan , maka mata orang percobaan memiliki ketajaman yang baik juga normal .

VII. KESIMPULAN
Biasanya digunakan dalam tes seleksi semi militer seperti polisi . Selain itu juga digunakan oleh para dokter spesialis mata guna mengetes ketajaman mata seseorang . Bagian optik juga menggunakan visus guna mengetes mata seseorang . Dalam tes seleksi perguruan tinggi juga menggunakan visus
Yogyakarta , 24 Oktober 2011
Penyusun

( Dwi Febrisa Wedya Ismiliana )
Asisten : Winda Yuniartika R
Nilai :















DAFTAR PUSTAKA
Bagian Laboratorium Fakultas Psikologi , Universita Ahmad Dahlan . 1997 . Buku Pedoman Praktikum Psikologi Fa’al II . Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan .

Ganang , W.F . 1997 . Fisiologi Kedokteran . Jakarta : CV. EGC
John, W Kimball.1992. Bioligi. Jakarta: Erlangga.

Morgan , C.T dan Steller , C. 1950 . Psychologycal Psychology . Tokyo : Me Grow Hill

0 komentar: