BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Rabu, 15 Februari 2012

Laporan Praktikkum Faal Diplopia

LAPORAN PRAKTIKUM
PSIKOLOGI FAAL

Nama : Dwi Febrisa Wedya Ismiliana
NIM : 10013124
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : Mahasiswa Psikologi
Nama Percobaan : DIPLOPIA
Nomor Percobaan : XIV
Nama Orang Percobaan : Dwi Febrisa Wedya Ismiliana
Nama Pelaku Percobaan : Dwi Febrisa Wedya Ismiliana
Tanggal Percobaan : 04 November 2011
Waktu Percobaan : 10.00 – 12.00 wib
Tempat Percobaan : Laboratorium Psikologi Faal
Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta

I. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk membuktikan terjadinya diplopia atau adanya titik disprat yang memberikan kesan rangkap.

II. DASAR TEORI
Diplopia adalah adanya titik disprat yang memberikan kesan rangkap. Diplopia secar umum dibagi menjadi dua yaitu :
a). Diplopia binokular yaitu penglihatan ganda terjadi apabila OP melihat dengan kedua mata dan menghilang bila salah satu mata ditutup. Kondisi ini disebabkan antara lain oleh gangguan pergerakkan otot bola mata sehingga sudut kedua mata tidak sinkron (tahap awal seseorang yang akan menjadi juling atau strabismus). Penyebab lainnya adalah kerusakan sarf yang melayani otot-otot bola mata. Kerusakan saraf ini disebabkan oleh stroke, cidera kepala, tumor otak, dan infeksi otak. Diplopia binokular juga bisa terjadi pasien diabetes, miastenia gravis, penyakit graves, trauma atau cidera pada otot mata dan kerusakan pada tulang penyangga bola mata.
b). Diplopia monokular yaitu diplopia yang hanya terjadi pada satu mata. Pengliahtan ganda muncul pada saat salah satu mata ditutup. Gangguan ini dapat terjadi pada pasein astigmatisme. Gangguan lengkung pterigium, katarak, dislokais lensa mata, gangguan produksi air mata dan beberapa gangguan pada retina.




Karena, bukan merupakan penyakit saecar khusus atau dengan kata lain diplopia merupakan gejala yang biasa terjadi pada beberapa penyakit yang disebutkan di ata smaka pengobatan diplopia tergantung dari penyakit dasar yang menyebakan terjadinya diplopia. Bila kita melihat dengan kedua mata pada satu benda, maka benda tersebut akan kelihatan satu, oleh karena bayangan benda kedua mata jatuh pada titik disparat.
Titik edentik adalah titik pad akedua mata kanan yang bisa melakukan fungsi titik identik yang disebut horopter yaitu bidang lengkung dan melalui titik fraksi dengan bidang mata. Sedangkan titik disparat adalah titik-titk yang tidak memebrikan sensasi suatu bayangan tegas sehingga bayangan yang tampak adalah ganda (terlihat dua) inilah yan disebut diplopia.



a). Uncrossed Diplopia with an esotropia. And
b). Crossed Diplopia with an exotropia

Diplopia dibedakan menjadi dua macam :
a. Diplopia Heteronium
Diplopia akan terjadi jika mata melihat bayangan yang bertentangan dengan matanya sendiri.
b. Diplopia Himonim
Diplopia aka terjadi bila mata melihat bayangan ganda disebela yang sama dengan mata sendiri.
Faktor faktor yang mempengaruhi diplopia :
a. Faktor yang berhubungan dengan sifat-sifat fisik mata untuk dapat membentuk bayangan nyata dari mata misalnya abevas, nyopi dll.
b. Faktor stimulus yang berhubungan dengan intensitas stimulus cahay misalnya warna hitam yang terletak di atas warna putih, faktor gelap dan terang.
c. Faktor di retina sendiri, misalnya jarak dan besarnya conus dalam suatu indera. Pengeledah informasi penglihatan di dalam retina melipatkan pembentuka tiga bayngan. Bayangan pertama, bayangan yang di bentuk oleh kerja cahaya atau fotoreseptor diubah kebayangan kedua di dalam sel bipolar dan kemudian ia diubah kebayangan kedua di dalam sel ganglion. Bayangan kedua, diubah oleh horizontal. Bayangan ketiga, diubah oleh sel amkrum sedikit perubahan dalam pola impuls didalam forvus gemculatim taterak, sehingga bayangan ketiga mencapai cortex occupitalis.


Gambar. diagram diplopia


III. ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Tongkat yang dapat didirikan

IV. JALANNYA PERCOBAAN
Lihatlah dengan kedua mata kepada satu benda, benda kelihatan satu, sekarang tekanlah dengan satu jari melalui pelupuk mata disebelah sampingnya.

V. HASIL PERCOBAAN
Orang percobaan melihat tongkat seakan-akan menjadi dua atau mempunyai bayangan.

VI. KESIMPULAN
Tongkat yang tadinya dilihat satu setelah mata diteka dengan stau jari melalui pelupuk mata disebelah samping. Tongkat tersebut kelihata dua. Hal ini karena, titik identik atau bintik kuning (covea nasalis) di ganggu. Sehingga adanya pergeseran letak bintik kuning saat pelupuk mata ditekan.

VII. APLIKASINYA
Tes ini bisa dilakukan pada sopir dan pilot. Karena, profesi ini membutuhkan fokus jarak pandang dan kemampuan dalam melihat pandangan di depan baik yang jauh ataupun dekat.
















Yogyakarta, 04 November 2011
Penyusun


( Dwi Febrisa Sedya Ismiliana )

Asisten : Winda Yuniartika R
Nilai :
DAFTAR PUSTAKA

Bagian laboratorium fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan. 1997. Pedoman Praktikum Psikologi Faal II. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan.

Ganong, W.F. 1983. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: CV EGC.

Pinel, John P.T. 2009. Biopsikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

William , F. Ganoy . 1998 . Fisiologi Kedokteran . Jakarta : CV. EGC

0 komentar: