BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Jumat, 29 Oktober 2010

Penerimaan Sosial Remaja

Setiap remaja dituntut untuk menguasai ketrampilan-ketrampilan sosial dan kemampuan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekitarnya. Ketrampilan sosial dan kemampuan penyesuaian diri menjadi semakin penting dan krusial manakala anak sudah menginjak masa remaja. Hal ini disebabkan karena pada masa remaja individu sudah memasuki dunia pergaulan yang lebih luas dimana pengaruh teman-teman dan lingkungan sosial akan sangat menentukan. Ketrampilan-ketrampilan tersebut biasanya disebut sebagai aspek psikososial. Salah satu aspek dari ketrampilan sosial adalah penerimaan sosial. Menurut Hurlock (dalamYusuf, 2002) penerimaan sosial adalah individu dinilai positif oleh orang lain, mau berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial, dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain. Dengan kata lain seseorang dapat diterima secara positif oleh lingkungan sekitarnya dan mau berperan serta dalam kegiatan-kegiatan sosial dalam masyarakat.

Sementara itu pengertian penerimaan sosial menurut Berk (dalam Habibah, 2000) adalah kemampuan seseorang, sehingga ia dihormati oleh anggota kelompok yang lainnya sebagai partner sosial yang berguna. Kemampuan ini meliputi kemauan untuk menerima orang lain sekurang-kurangnya sabar menghadapi, bersikap tenang, ramah tamah dan sebagainya. Penerimaan sosial dapat memudahkan dalam pembentukan tingkah laku sosial yang diinginkan, reinforcement atau modeling dan pelatihan secara langsung dapat meningkatkan keterampilan sosial.

Penerimaan sosial juga berarti dipilih sebagai teman untuk suatu aktifitas dalam kelompok dimana seseorang menjadi anggota. Ini merupakan indeks keberhasilan yang digunakan seseorang untuk berperan dalam kelompok sosial dan menunjukkan derajat rasa suka anggota kelompok yang lain untuk bekerja sama atau bermain dengannya (Hurlock, 1997). Individu yang diterima secara sosial biasanya lebih mampu menerima dirinya sendiri, hal ini karena terdapat korelasi yang cukup tinggi antara social acceptence dan self acceptence sehingga dapat dikatakan bahwa individu yang mempunyai tingkat penerimaan sosial yang tinggi akan memiliki konsep diri yang positif (Centi dalam Habibah, 2000).

Sumber;
Yusuf, Syamsu, 2002. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung:Rosda Karya.
Habibah, A., 2000, Study Tentang Penerimaan Sosial Remaja Eks Pengguna Narkoba.Skripsi Sarjana Strata I (Tidak Diterbitkan. Surabaya : Fakultas Psikologi Universitas Surabaya.
Hurlock, E, B. 1997. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga

Faktor Penyebab Narsistik

Terdapat pelbagai faktor penyebab seseorang cenderung menjadi narsis. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah faktor keturunan dan faktor persekitaran. Narsis biasanya timbul akibat daripada pujian dan penghormatan yang diterima berulang kali daripada individu lain. Sebagai contoh, seseorang akan berasa dirinya cantik karena acapkali menerima pujian bahawa dirinya cantik meskipun pada awalnya dia tidak merasa dirinya sedemikian. Narsis tidak hanya termanifestasi pada perilaku yang gemar memuji dirinya sendiri, kerap menghadap cermin atau kerap bergaya persis model, tetapi juga terdapat implikasi lain daripada sikap narsis itu sendiri.
Mitchell JJ dalam bukunya, The Natural Limitations of Youth, bilang ada lima penyebab kemunculan narsis pada remaja, yaitu adanya kecenderungan mengharapkan perlakuan khusus, kurang bisa berempati sama orang lain, sulit memberikan kasih sayang, belum punya kontrol moral yang kuat, dan kurang rasional. Kedua aspek terakhir inilah yang paling kuat memicu narsisme yang berefek gawat.
Sedangkan tanda-tanda narsis dari Diagnostics and Statistics Manual, Fourth Edition-Text Revision (2000) yang harus kita waspadai untuk tahu apakah kita mengidap narsis atau tidak. Orang narsis merasa dirinya sangat penting dan ingin sekali dikenal oleh orang lain karena kelebihannya. Pengidap narsis juga yakin kalau dirinya unik dan istimewa.

Pokoknya tidak ada yang bisa menyamai dirinya. Sisi sering dianggap teman- temannya suka memuji-muji diri sendiri. Gejala lain, mereka selalu ingin dipuji dan diperhatikan. Mereka kurang sensitif terhadap kebutuhan orang lain karena yang ada dalam pikirannya cuma diri sendiri. Ditambah lagi, adanya rasa percaya orang lain itu berpikiran sama dengan dirinya. Orang narsis juga sensitif sekali kalau dikritik. Kritikan kecil bisa berarti sangat besar buat mereka.


sumber : http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2008/12/13/faktor-penyebab-narsistik/


Tahapan Terjadinya Stres

Gejala-gejala stres pada diri seseorang seringkali tidak disadari karena perjalanan awal tahapan stres timbul secara lambat, dan baru dirasakan bilamana tahapan gejala sudah lanjut dan mengganggu fungsi kehidupannya sehari-hari baik di rumah, di tempat kerja ataupun pergaulan lingkungan sosialnya. Dr. Robert J. Amberg (dalam Hawari, 2001) membagi tahapan-tahapan stres sebagai berikut :

1. Stres tahap I
Tahapan ini merupakan tahapan stres yang paling ringan dan biasanya disertai dengan perasaan-perasaan sebagai berikut: 1) Semangat bekerja besar, berlebihan (over acting); 2) Penglihatan “tajam” tidak sebagaimana biasanya; 3) Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari biasanya, namun tanpa disadari cadangan energi semakin menipis.

2. Stres tahap II
Dalam tahapan ini dampak stres yang semula “menyenangkan” sebagaimana diuraikan pada tahap I di atas mulai menghilang, dan timbul keluhan-keluhan yang disebabkan karena cadangan energi yang tidak lagi cukup sepanjang hari, karena tidak cukup waktu untuk beristirahat. Istirahat yang dimaksud antara lain dengan tidur yang cukup, bermanfaat untuk mengisi atau memulihkan cadangan energi yang mengalami defisit. Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan oleh seseorang yang berada pada stres tahap II adalah sebagai berikut: 1) Merasa letih sewaktu bangun pagi yang seharusnya merasa segar; 2) Merasa mudah lelah sesudah makan siang; 3) Lekas merasa capai menjelang sore hari; 4) Sering mengeluh lambung/perut tidak nyaman (bowel discomfort); 5) Detakan jantung lebih keras dari biasanya (berdebar-debar); 6) Otot-otot punggung dan tengkuk terasa tegang; 7) Tidak bisa santai.

3. Stres Tahap III
Apabila seseorang tetap memaksakan diri dalam pekerjaannya tanpa menghiraukan keluhan-keluhan pada stres tahap II, maka akan menunjukkan keluhan-keluhan yang semakin nyata dan mengganggu, yaitu: 1) Gangguan lambung dan usus semakin nyata; misalnya keluhan “maag”(gastritis), buang air besar tidak teratur (diare); 2) Ketegangan otot-otot semakin terasa; 3) Perasaan ketidaktenangan dan ketegangan emosional semakin meningkat; 4) Gangguan pola tidur (insomnia), misalnya sukar untuk mulai masuk tidur (early insomnia), atau terbangun tengah malam dan sukar kembali tidur (middle insomnia), atau bangun terlalu pagi atau dini hari dan tidak dapat kembali tidur (Late insomnia); 5) Koordinasi tubuh terganggu (badan terasa loyo dan serasa mau pingsan). Pada tahapan ini seseorang sudah harus berkonsultasi pada dokter untuk memperoleh terapi, atau bisa juga beban stres hendaknya dikurangi dan tubuh memperoleh kesempatan untuk beristirahat guna menambah suplai energi yang mengalami defisit.

3. Stres Tahap IV
Gejala stres tahap IV, akan muncul: 1) Untuk bertahan sepanjang hari saja sudah terasa amat sulit; 2) Aktivitas pekerjaan yang semula menyenangkan dan mudah diselesaikan menjadi membosankan dan terasa lebih sulit; 3) Yang semula tanggap terhadap situasi menjadi kehilangan kemampuan untuk merespons secara memadai (adequate); 4) Ketidakmampuan untuk melaksanakan kegiatan rutin sehari-hari; 5) Gangguan pola tidur disertai dengan mimpi-mimpi yang menegangkan; Seringkali menolak ajakan (negativism) karena tiada semangat dan
kegairahan; 6) Daya konsentrasi daya ingat menurun; 7) Timbul perasaan ketakutan dan kecemasan yang tidak dapat dijelaskan apa penyebabnya.

4. Stres Tahap V
Bila keadaan berlanjut, maka seseorang itu akan jatuh dalam stres tahap V, yang ditandai dengan hal-hal sebagai berikut: 1) Kelelahan fisik dan mental yang semakin mendalam (physical dan psychological exhaustion); 2) Ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari yang ringan dan sederhana; 3) Gangguan sistem pencernaan semakin berat (gastrointestinal disorder); 4) Timbul perasaan ketakutan, kecemasan yang semakin meningkat, mudah bingung dan panik.

6. Stres Tahap VI
Tahapan ini merupakan tahapan klimaks, seseorang mengalami serangan panik (panic attack) dan perasaan takut mati. Tidak jarang orang yang mengalami stres tahap VI ini berulang dibawa ke Unit Gawat Darurat bahkan ICCU, meskipun pada akhirnya dipulangkan karena tidak ditemukan kelainan fisik organ tubuh. Gambaran stres tahap VI ini adalah sebagai berikut: 1) Debaran jantung teramat keras; 2) Susah bernapas (sesak dan megap-megap); 3) Sekujur badan terasa gemetar, dingin dan keringat bercucuran; 4) Ketiadaan tenaga untuk hal-hal yang ringan; 5) Pingsan atau kolaps (collapse). Bila dikaji maka keluhan atau gejala sebagaimana digambarkan di atas lebih didominasi oleh keluhan-keluhan fisik yang disebabkan oleh gangguan faal (fungsional) organ tubuh, sebagai akibat stresor psikososial yang melebihi kemampuan seseorang untuk mengatasinya.


sumber : http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2010/10/08/tahapan-terjadinya-stres/#more-333



Rabu, 27 Oktober 2010

Schizophrenia


Meskipun definisi yang pasti tentang Schizophrenia selalu menjadi perdebatan para ahli, terdapat indikasi yang semakin nyata bahwa Schizophrenia adalah sebuah gangguan yang terjadi pada fungsi otak. Dalam buku The Broken Brain : The Biological Revolution in Psychiatry yang ditulis oleh Dr. Nancy Andreasen, dikatakan bahwa bukti-bukti terkini tentang serangan Schizophrenia merupakan suatu hal yang melibatkan banyak sekali faktor. Faktor-faktor itu meliputi perubahan struktur fisik otak, perubahan struktur kimia otak, dan faktor genetik.

Di dalam otak terdapat milyaran sambungan sel. Setiap sambungan sel menjadi tempat untuk meneruskan maupun menerima pesan dari sambungan sel yang lain. Sambungan sel tersebut melepaskan zat kimia yang disebut neurotransmitters yang membawa pesan dari ujung sambungan sel yang satu ke ujung sambungan sel yang lain. Di dalam otak yang terserang schizophrenia, terdapat kesalahan atau kerusakan pada sistem komunikasi tersebut.

Bagi keluarga dengan penderita schizophrenia di dalamnya, akan mengerti dengan jelas apa yang dialami penderita schizophrenia dengan membandingkan otak dengan telepon. Pada orang yang normal, sistem switch pada otak bekerja dengan normal. Sinyal-sinyal persepsi yang datang dikirim kembali dengan sempurna tanpa ada gangguan sehingga menghasilkan perasaan, pemikiran, dan akhirnya melakukan tindakan sesuai kebutuhan saat itu. Pada otak penderita schizophrenia, sinyal-sinyal yang dikirim mengalami gangguan sehingga tidak berhasil mencapai sambungan sel yang dituju.

Schizophrenia terbentuk secara bertahap dimana keluarga maupun penderita tidak menyadari ada sesuatu yang tidak beres dalam otaknya dalam kurun waktu yang lama. Kerusakan yang perlahan-lahan ini yang akhirnya menjadi schizophrenia yang tersembunyi dan berbahaya. Gejala yang timbul secara perlahan-lahan ini bisa saja menjadi schizophrenia akut. Periode schizophrenia akut adalah gangguan yang singkat dan kuat, yang meliputi halusinasi, penyesatan pikiran (delusi), dan kegagalan berpikir.

Kadang kala schizophrenia menyerang secara tiba-tiba. Perubahan perilaku yang sangat dramatis terjadi dalam beberapa hari atau minggu. Serangan yang mendadak selalu memicu terjadinya periode akut secara cepat. Beberapa penderita mengalami gangguan seumur hidup, tapi banyak juga yang bisa kembali hidup secara normal dalam periode akut tersebut. Kebanyakan didapati bahwa mereka dikucilkan, menderita depresi yang hebat, dan tidak dapat berfungsi sebagaimana layaknya orang normal dalam lingkungannya.

Dalam beberapa kasus, serangan dapat meningkat menjadi apa yang disebut schizophrenia kronis. Penderita menjadi buas, kehilangan karakter sebagai manusia dalam kehidupan sosial, tidak memiliki motivasi sama sekali, depresi, dan tidak memiliki kepekaan tentang perasaannya sendiri.

Para Psikiater membedakan gejala serangan schizophrenia menjadi 2, yaitu gejala positif dan negatif.

Gejala positif

Halusinasi selalu terjadi saat rangsangan terlalu kuat dan otak tidak mampu menginterpretasikan dan merespon pesan atau rangsangan yang datang. Penderita schizophrenia mungkin mendengar suara-suara atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada, atau mengalami suatu sensasi yang tidak biasa pada tubuhnya. Auditory hallucinations, gejala yang biasanya timbul, yaitu penderita merasakan ada suara dari dalam dirinya. Kadang suara itu dirasakan menyejukkan hati, memberi kedamaian, tapi kadang suara itu menyuruhnya melakukan sesuatu yang sangat berbahaya, seperti bunuh diri.

Penyesatan pikiran (delusi) adalah kepercayaan yang kuat dalam menginterpretasikan sesuatu yang kadang berlawanan dengan kenyataan. Misalnya, pada penderita schizophrenia, lampu trafik di jalan raya yang berwarna merah kuning hijau, dianggap sebagai suatu isyarat dari luar angkasa. Beberapa penderita schizophrenia berubah menjadi seorang paranoid. Mereka selalu merasa sedang diamat-amati, diintai, atau hendak diserang.

Kegagalan berpikir mengarah kepada masalah dimana penderita schizophrenia tidak mampu memproses dan mengatur pikirannya. Kebanyakan penderita tidak mampu memahami hubungan antara kenyataan dan logika. Karena penderita schizophrenia tidak mampu mengatur pikirannya membuat mereka berbicara secara serampangan dan tidak bisa ditangkap secara logika. Ketidakmampuan dalam berpikir mengakibatkan ketidakmampuan mengendalikan emosi dan perasaan. Hasilnya, kadang penderita schizophrenia tertawa sendiri atau berbicara sendiri dengan keras tanpa mempedulikan sekelilingnya.

Semua itu membuat penderita schizophrenia tidak bisa memahami siapa dirinya, tidak berpakaian, dan tidak bisa mengerti apa itu manusia. Dia juga tidak bisa mengerti kapan dia lahir, dimana dia berada, dan sebagainya.

Gejala negatif

Penderita schizophrenia kehilangan motivasi dan apatis berarti kehilangan energi dan minat dalam hidup yang membuat penderita menjadi orang yang malas. Karena penderita schizophrenia hanya memiliki energi yang sedikit, mereka tidak bisa melakukan hal-hal yang lain selain tidur dan makan.

Perasaan yang tumpul membuat emosi penderita schizophrenia menjadi datar. Penderita schizophrenia tidak memiliki ekspresi baik dari raut muka maupun gerakan tangannya, seakan-akan dia tidak memiliki emosi apapun. Tapi ini tidak berarti bahwa penderita schizophrenia tidak bisa merasakan perasaan apapun. Mereka mungkin bisa menerima pemberian dan perhatian orang lain, tetapi tidak bisa mengekspresikan perasaan mereka.

Depresi yang tidak mengenal perasaan ingin ditolong dan berharap, selalu menjadi bagian dari hidup penderita schizophrenia. Mereka tidak merasa memiliki perilaku yang menyimpang, tidak bisa membina hubungan relasi dengan orang lain, dan tidak mengenal cinta. Perasaan depresi adalah sesuatu yang sangat menyakitkan. Di samping itu, perubahan otak secara biologis juga memberi andil dalam depresi.

Depresi yang berkelanjutan akan membuat penderita schizophrenia menarik diri dari lingkungannya. Mereka selalu merasa aman bila sendirian.

Dalam beberapa kasus, schizophrenia menyerang manusia usia muda antara 15 hingga 30 tahun, tetapi serangan kebanyakan terjadi pada usia 40 tahun ke atas. Schizophrenia bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal jenis kelamin, ras, maupun tingkat sosial ekonomi. Diperkirakan penderita schizophrenia sebanyak 1 % dari jumlah manusia yang ada di bumi.

Schizophrenia tidak bisa disembuhkan sampai sekarang. Tetapi dengan bantuan Psikiater dan obat-obatan, schizophrenia dapat dikontrol. Pemulihan memang kadang terjadi, tetapi tidak bisa diprediksikan. Dalam beberapa kasus, penderita menjadi lebih baik dari sebelumnya. Keringanan gejala selalu nampak dalam 2 tahun pertama setelah penderita diobati, dan berangsur-angsur menjadi jarang setelah 5 tahun pengobatan. Pada umur yang lanjut, di atas 40 tahun, kehidupan penderita schizophrenia yang diobati akan semakin baik, dosis obat yang diberikan akan semakin berkurang, dan frekuensi pengobatan akan semakin jarang.

sumber :http://www.angelfire.com/mt/matrixs/psikologi.htm#Mengenal%20Presepsi,%20Ilusi,%20dan%20Halusinasi


Mengenal Ilusi dan Halusinasi

Kita tentu sering sekali mendengar istilah persepsi, ilusi, maupun halusinasi. Pada ilmu kejiwaan, kata-kata tersebut sangat akrab bagi mereka yang berkecimpung di dalamnya. Tapi apa sebenarnya persepsi, ilusi, dan halusinasi ditinjau dari sisi kejiwaan ?

Persepsi adalah hasil interaksi antara dua faktor, yaitu faktor rangsangan sensorik yang tertuju kepada individu atau seseorang dan faktor pengaruh yang mengatur atau mengolah rangsangan itu secara intra-psikis. faktor-faktor pengaruh itu dapat bersifat biologis, sosial, dan psikologis. Karena adanya proses pengaruh-mempengaruhi antara kedua faktor tadi, di mana di dalamnya bergabung pula proses asosiasi, maka terjadilah suatu hasil interaksi tertentu yang bersifat "gambaran psikis".

Ilusi adalah suatu persepsi panca indera yang disebabkan adanya rangsangan panca indera yang ditafsirkan secara salah. Dengan kata lain, ilusi adalah interpretasi yang salah dari suatu rangsangan pada panca indera. Sebagai contoh, seorang penderita dengan perasaan yang bersalah, dapat meng-interpretasikan suara gemerisik daun-daun sebagai suara yang mendekatinya. Ilusi sering terjadi pada saat terjadinya ketakutan yang luar biasa pada penderita atau karena intoksikasi, baik yang disebabkan oleh racun, infeksi, maupun pemakaian narkotika dan zat adiktif.

Ilusi terjadi dalam bermacam-macam bentuk, yaitu ilusi visual (penglihatan), akustik (pendengaran), olfaktorik (pembauan), gustatorik (pengecapan), dan ilusi taktil (perabaan).

Halusinasi adalah persepsi panca indera yang terjadi tanpa adanya rangsangan pada reseptor-reseptor panca indera. Dengan kata lain, halusinasi adalah persepsi tanpa obyek.

Halusinasi merupakan suatu gejala penyakit kejiwaan yang gawat (serius). Individu mendengar suara tanpa adanya rangsangan akustik. Individu melihat sesuatu tanpa adanya rangsangan visual, membau sesuatu tanpa adanya rangsangan dari indera penciuman.

Halusinasi sering dijumpai pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba. Halusinasi juga dapat terjadi pada orang normal, yaitu halusinasi yang terjadi pada saat pergantian antara waktu tidur dan waktu bangun. Hal ini disebut halusinasi hypnagogik.

Bermacam-macan bentuk halusinasi

Halusinasi akustik (pendengaran)
Halusinasi ini sering berbentuk :

  • Akoasma, yaitu suara-suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegas

  • Phonema, yaitu suara-suara yang berbentuk suara jelas seperti yang berasal dari manusia, sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat kalimat tertentu

Halusinasi visual (penglihatan)
Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Halusinasi visual sering menimbulkan ketakutan yang hebat pada penderita.

Halusinasi olfaktorik (pembauan)
Penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai. Halusinasi ini merupakan gambaran dari perasaan bersalah penderitanya.

Halusinasi gustatorik (pengecap)
Halusinasi gustatorik murni jarang dijumpai, tetapi sering terjadi bersama-sama dengan halusinasi olfaktorik.

Halusinasi taktil (perabaan)
Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang.

Halusinasi haptik
Halusinasi ini merupakan suatu persepsi, di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain. Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual, dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba.

Halusinasi kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya, mengalami perubahan bentuk, dan bergerak sendiri. Hal ini sering terjadi pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba.

Halusinasi autoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannya.

Penderita Schizophrenia sangat perlu dikasihani karena penderitaan yang dialaminya. Tetapi mengapa banyak orang memilih untuk mengubah hidupnya yang indah dan berharga dengan memakai narkoba dan mengalami berbagai macam gangguan kejiwaan yang serius ? Tak seorangpun yang tahu ...


sumber : http://www.angelfire.com/mt/matrixs/psikologi.htm#Mengenal%20Presepsi,%20Ilusi,%20dan%20Halusinasi

Jumat, 03 September 2010

Motivasi dalam Psikologi

A. Pendahuluan


  • Pengertian Motivasi


Banyak
para ahli yang sudah mengemukakan pengertian motivasi dengan berbagai
sudut pandang mereka masing-masing, namun intinya sama, yakni sebagai
suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam
bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu.

Mc.
Donald mengatakan bahwa, Motivation is a energi change within the
person characterized by affective arousal and anticipatory goal
reactions. Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi
seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi
untuk mencapai tujuan. Dalam proses belajar, motivasi sangat
diperlukan, sebab seseorang yang mempunyai motivasi dalam belajar, tak
akan mungkin melakukan aktifitas belajar.

Seseorang
yang melakukan aktivitas belajar secara terus menerus tanpa motivasi
dari luar dirinya merupakan motivasi intrinsik yang sangat penting
dalam aktivitas belajar. Namun, seseorang yang tidak mempunyai
keinginan untuk belajar, dorongan dari luar dirinya merupakan motivasi
ekstrinsik yang diharapkan. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik
diperlukan bila motivasi intrinsik tidak ada dalam diri seseorang
sebagai subjek belajar.

Guru-guru sangat
menyadari penting motivasi di dalam membimbing belajar murid. Berbagai
macam teknik misalnya kenaikan tingkat, penghargaan, peranan-peranan
kehormatan-kehormatan, piagam-piagam prestasi, pujian dan celaan telah
digunakan untuk mendorong murid-murid agar mau belajar. Ada kalanya,
guru-guru mempergunakan teknik-teknik tersebut secara tidak tepat.

Bukan
hanya sekolah-sekolah yang berusaha memberi motivasi tingkah laku
manusia kearah perubahan tingkah laku yang diharapkan. Orang tua atau
keluarga pun telah berusaha memotivasi belajar anak-anak mereka.
Kelompok yang berkecimpung dibidang “Manajement“ yang membuat rencana
“Insentive” baru untuk meningkatkan produksi, adalah berusaha
memotivasi perubahan-perubahan dalam tingkah laku. Kaum pengusaha
mengeluarkan biaya setiap tahun untuk memasang advertensi, berarti
memotivasi orang-orang agar mau membeli dan menggunakan hasil-hasil
usahanya.

Dari
uraian diatas, ternyata kesadaran tentang pentingnya motivasi bagi
perubahan tingkah laku manusia telah dimiliki, baik oleh para pendidik,
para orang tua murid maupun masyarakat.



B. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik

  • Motivasi Intrinsik


Yang
dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi
aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam
diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak usah ada yang
menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk
dibacanya. Kemudian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang
dilakukannya (misalnya kegiatan belajar), maka yang dimaksud dengan
motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di
dalam perbuatan belajar itu sendiri. Sebagai contoh konkrit, seorang
siswa itu melakukan belajar, karena betul-betul ingin mendapat
pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya
secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-lain. “intrinsik
motivations are inherent in the learning situations and meet
pupil-needs and purposes”. Itulah sebabnya motivasi intrinsik dapat
juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas
belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam
diri dan secara mutlak berkait dengan aktivitas belajarnya. Seperti
tadi dicontohkan bahwa seorang belajar, memang benar-benar ingin
mengetahui segala sesuatunya, bukan karena ingin pujian atau ganjaran.

  • Motivasi Ekstrinsik


Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh itu seseorang itu belajar,karena
tahu besok paginya akan ujian dengan harapan akan mendapatkan nilai
baik, sehingga akan dipuji oleh pacarnya,atau temannya. Jadi yang
penting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin
mendapatkan nilai yang baik,atau agar mendapat hadiah. Jadi kalau
dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara
langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannyn itu. Oleh karena
itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi
yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan
dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas
belajar.

C. Prinsip-Prinsip Motivasi Belajar

Aktivitas belajar bukanlah suatu kegiatan
yang dilakukan yang terlepas dari factor lain. Aktivitas belajar
merupakan kegiatan yang melibatkan unsure jiwa dan raga. Belajar tak
akan pernah dilakukan tanpa suatu dorongan yang kuat baik dari dalam
yang lebih utama maupun dari luar sebagai upaya lain yang tak kalah
pentingnya.

Faktor lain yang mempengaruhi aktivitas
belajar seseorang itu dalam pembahasan ini disebut motivasi. Motivasi
adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri
sesorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan
tujuan tertentu. Motivasi bisa juga dalam bentuk usaha-usaha yang dapat
menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan
sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat
kepuasan dengan perbuatannya

Motivasi
mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang.
Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada motivasi
berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih
optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya
diketahui, tetapi juga harus diterangkan dalam aktivitas belajar
mengajar. Ada beberapa prinsip motivasi dalam belajar seperti dalam
uraian berikut.

  • Motivasi Sebagai Dasar Penggerak Yang Mendorong Aktivitas Belajar


Seseorang
melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya motivasilah
sebagai dasar penggeraknya yang mendorong sseorang untuk belajar.
Seseorang yang berminat untuk belajar belum sampai pada
tataran motivasi belum menunjukkan aktivitas nyata. Minat merupakan
kecenderungan psikologis yang menyenangi sesuatu objek, belum sampai
melakukan kegiatan. Namun, minat adalah motivasi dalam belajar. Minat
merupakan potensi psikologi yang dapat dimanfaatkan untuk menggali
motivasi. Bila seseorang sudah termotivasi untuk belajar maka dia
melakukan aktivitas belajar dalam rentangan waktu tertentu. Oleh karena
itulah, motivasi diakui sebagi dasar penggerak yang mendorong aktivitas
belsajar seseorang.

  • Motivasi Intrinsic Lebih Utama Daripada Motivasi Ekstrinsik Dalam Belajar


Dari
seluruh kebijakan pengajaran, guru lebih banyak memutuskan memberikan
motivasi ekstrinsik kepada setiap anak didik. Tidak pernah ditemukan
guru yang tidak memakai motivasi ekstrinsik dalam pengajaran. Anak
didik yang malas belajar sangat berpotensi untuk diberikan motivasi
ekstrinsik oleh guru supaya dia rajin belajar.

Efek
yang tidak diharapkan dari pemberian motivasi ekstrinsik adalah
kecendrungan ketergantungan anak didik terhadap segala sesuatu di luar
dirinya. Selain kurang percaya diri, anak juga bermental pengharapan
dan mudah terpengaruh. Oleh karena itu, motivasi intrinsik lebih utama
dalam belajar.

Anak
didik yang belajar berdasarkan motivasi intrinsik sangat sedikit
terpengaruh dari luar. Semangat belajarnya sangat kuat. Dia belajar
bukan karena ingin mendapatkan nilai yang tinggi, mengharapkan pujian
orang lain atau mengharapkan hadiah berupa benda, tetapi karena ingin
memperoleh ilmu sebanyak-banyaknya. Tanpa diberikan janji-janji yang
muluk-muluk pun anak didik rajin belajar sendiri. Perintah tidak
diperlukan, karena tanpa diperintah anak sudah taat pada jadwal belajar
yang dibuatnya sendiri.

  • Motivasi Berupa Pujian Lebiah Baik Daripada Hukuman


Meski
hukuman tetap diberlakukan dalam memicu semangat belajar anak didik,
tetapi masih lebih baik penghargaan berupa pujian. Setiap orang senang
dihargai dan tidak suka dihukum dalam bentuk apapun jaga. Memuji orang
lain berarti memberikan penghargaan atas prestasi kerja orang lain. Hal
ini memberikan semangat kepada seseorang untuk lebih meningkatkan
prestasi kerjanya. Tetapi pujian yang diucap itu tidak asal ucap, harus
pada tempat dan kondisi yang tepat. Kesalahan pujian bisa bermakna
mengejek.

  • Motivasi Berhubungan Erat Dengan Kebutuhan Dalam Belajar


Kebutuhan
yang tak bisa dihindari oleh anak didik adalah keinginan untuk
menguasai sejumlah ilmu pengetahuan. Oleh karena itulah anak didik
belajar. Karena bila tidak belajar berarti anak didik tidak akan
mendapat ilmu pengetahuan. Bagaimana untuk mengembangkan diri dengan
memanfaatkan potensi-potensi yang dimiliki bila potensi-potensi tidak
ditumbuh kembangkan melalui penguasaan ilmu pengetahuan. Jadi, belajar
adalah santapan utama anak didik.

  • Motivasi Dapat Memupuk Optimisme Dalam Belajar


Anak
didik yang mempunyai motivasi dalam belajar selalu yakin dapat
menyelesaikan setiap pekerjaan yang dilakukan. Dia yakin bahwa belajar
bukanlah kegiatan yang sia-sia. Hasilnya pasti akan berguna tidak hanya
kini, tetapi dihari-hari mendatang. Setiap ulangan yang diberikan oleh
guru bukan dihadapi dengan pesimisme, hati yang resah gelisah. Tetapi
dia hadapi dengan tenang dan percaya diri. Biarpun ada anak didik yang
lain membuka catatan ketika ulangan, dia tidak terpengaruh dan tetap
tenang menjawab setiap soal item soal dari awal hingga akhir waktu yang
ditentukan.

  • Motivasi Melahirkan Prestasi Dalam Belajar


Dari
berbagai hasil penelitian selalu menyimpulkan bahwa motivasi
mempengaruhi prestasi belajar. Tinggi rendahnya motivasi selalu
dijadikan indikator baik buruknya prestasi belajar seseorang anak
didik. Anak didik menyenangi mata pelajaran tertentu dengan senang hati
mempelajari mata pelajaran itu. Selain memiliki bukunya, ringkasannya
juga rapi dan lengkap. Setiap ada kesempatan selalu mata pelajaran yang
disenangi itu yang dibaca. Wajarlah bila isi mata pelajaran itu
dikuasai dalam waktu yang relatif singkat.

D. Fungsi Motivasi Dalam Belajar

Dalam
kegiatan belajar mengajar pasti ditemukan anak didik yang malas
berpartisipasi dalam belajar. Sementara anak didik yang lain aktif
berpartisipasi dalam kegiatan, seorang atau dua orang anak didik duduk
dengan santainya di kursi mereka dengan alam pemikiran yang jauh entah
kemana. Sedikitpun tidak tergerak hatinya untuk mengikuti pelajaran
dengan cara mendengarkan penjelasan guru dan mengerjakan tugas-tugas
yang diberikan.

Ketiadaan minat terhadap suatu mata
pelajaran menjadi pangkal penyebab kenapa anak didik tidak bergeming
untuk mencatat apa yang disampaikan oleh guru. Itulah sebagai pertanda
bahwa anak didik tidak mempunyai motivasi untuk belajar. Kemiskinan
motivasi intrinsik ini merupakan masalah yang memerlukan bantuan yang
tidak bisa ditunda-tunda. Guru harus memberikan suntikan dalam bentuk
motivasi ekstrinsik. Sehingga dengan bantun itu anak didik dapat keluar
dari kesulitan belajar.

Bila
motivasi ekstrisik yang diberikan itu dapat membantu anak didik keluar
dari lingkaran masalah kesulitan belajar, maka motivasi dapat
diperankan dengan baik oleh guru. Peranan yang dimainkan oleh guru
dengan mengandalkan fngsi-fungsi motivasi merupakan langkah yang akurat
untuk menciptakan iklim belajar yang kondusip bagi anak didik.

Baik
motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrisik sama berfungsi sebagai
pendorong, penggerak, dan penyeleksi perbuatan. Ketiganya menyatu dalam
sikap terimplikasi dalam perbuatan. Dorongan adalah fenomena psikologis
dari dalam yang melahirkan hasrat untuk bergerak dalam menyeleksi
perbuatan yang akan dilakukan. Karena itulah baik dorongan atau
penggerak maupun penyeleksi merupakan kata kunci dari motivasi dalam
setiap perbuatan dalam belajar.

Untuk jelasnya ketiga fungsi motivasi dalam belajar tersebut diatas, akan diuraikan dalam pembahasan sebagai berikut.

1. Motivasi Sebagai Pendorong Perbuatan

Pada
mulanya anak didik tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada
sesuaru yang dicari muncullah minatnya untuk belajar. Sesuatu yang
belum diketahui itu akhirnya mendorong anak didik untuk belajar dalam
rangka mencari tahu. Jadi, motivasi yang berfungsi sebagai pendorong
ini mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik ambil dalam
rangka belajar.

2. Motivasi Sebagai Penggerak Perbuatan

Dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap anak didik
itu merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung, yang kemudian
terjelma dalam bentuk gerakan psikofisik. Disini anak didik sudah
melakukan aktifitas belajar dengan segenap raga dan jiwa. Akal pikiran
berproses dengan sikap pada yang cenderung tunduk dengan kehendak
perbuatan belajar. Sikap berada dalam kepastian perbuatan dan akal
pikiran
mencoba membedah nilai yang terpatri dalam wacana, prinsif, dalil, dan
hukum, sehingga mengerti betul isi yang dikandung.



3. Motivasi Sebagai Pengarah Perbuatan

Anak
didik yang mempunyai motivasi dapat menyeliksi mana perbuatan yang
harus dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan. Seorang anak didik
yang ingin mendapatkan sesuatu dari suatu mata pelajaran tertentu,
ttidak mungkin dipaksakan untuk mempelajari mata pelajaran yang lain.
Pasti anak didik akan mempelajari mata pelajaran dimana tersimpan
sesuatu yang akan dicari itu. Sesuatu yang akan dicari anak didik
merupakan tujuan belajar yang akan dicapainya. Tujuan belajar itulah
sebagai pengarah yang memberikan motivasi kepada anak didik dalam
belajar.



E. Bentuk-Bentuk Motivasi Dalam Belajar

Dalam
proses enteraksi belajar mengajar, baik motivasi intrinsik maupun
motivasi ekstrinsik, diperlukan untuk mendorong anak didik agar tekun
belajar. Motivasi ekstrinsik sangat diperlukan bila ada diantara anak
didik yang kurang berminat mengikuti pelajaran dalam jangka waktu
tertentu. Peranan motivasi ekstrinsik cukup besar untuk membimbing anak
didik dalam belajar. Hal ihi perlu disadari oleh guru. Untuk itu
seorang guru biasanya memanfaatkan motivasi ekstrinsik
untuk meningkatkan minat anak didik agar lebih bergairah belajar meski
terkadang tidak tepat. Drs. Wasty Soemantoe (1984) mengatakan, bahwa
guru-guru sangat menyadari pentingnya motivasi dalam bimbingan belajar
murid. Dalam berbagai teknik, misalnya kenaikan tingkat, penghargaan,
peranan-peranan kehormatan, piagam-piagam prestasi, pujian, dan celaan
telah diguinakan untuk mendorong murid-murid agar mau belajar.
Adakalanya guru-guru mempergunakan teknik-teknik tersebut secara tidak
tepat.

Kesalahan
dalam memberikan motivasi ekstrinsik akan berakibat merugikan prestasi
belajar anak didik dalam kondisi tertentu. Interaksi belajar mengajar
menjadi kurang harmonis. Tujuan pendidikan dan pengajaran pun tidak
akan tercapai dalam waktu yang relatif singkat, sesuai dengan target
yang dirumuskan. Oleh karena itu, pemahaman mengenai kondisi psikologis
anak didik sangat diperlukan guna mengetahui segala apa yang sedang
dihadapi anak didik sehingga gairah belajarnya menurun.

Ada beberapa bentuk motivasi yang dapat dimanfaatkan dalam rangka mengarahkan belajar anak didik di kelas, sebagai berikut.

  • Memberi Angka


Angka
dimaksud adalah sebagai simbol atau nilai dari hasil aktivitas belajar
anak didik. Angka atau nilai yang baik mempunyai potensi yang besar
untuk memberikan motivasi kepada anak didik lainnya. Namun, guru harus
menyadari bahwa angka/nilai bukanlah merupakan hasil
belajar yang sejati, hasil belajar yang bermakna, karena hasil belajar
seperti itu lebih menyentuh aspek kognitif. Bisa saja nilai itu
bertentengan dengan efektif anak didik. Untuk itu guru perlu memberikan
angka/nilai yang menyentuh aspek efektif dan keterampilan yang
diperlihatkan anak didik dalam pergaulan/kehidupan sehari-hari.
Penilaian harus juga diarahkan kepadda aspek kepribadian anak didik
dengan cara mengamati kehidupan anak didik di sekolah, tidak hanya
semata-mata berpedoman pada hasil ulangan di kelas, baik dalam bentuk
formatif atau sumatif.

  • Hadiah


Hadiah
adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai penghargaan atau
kenang-kenangan/cenderamata. Dalam dunia pendidikan, hadiah bisa
dijadikan sebagai alat motivasi. Hadiah dapat diberikan kepada anak
didik yang berprestasi, rangking satu, dua tau tiga dari anak didik
lainnya. Dalam pendidikan modern, anak didik yang berprestasi tinggi
memperoleh predikat sebagai anak didik teladan dan untuk perguruan
tinggi/universitas disebut sebagai mahasiswa teladan.sebagai
penghargaan atas prestasi mereka dalam belajar, uang beasiswa
supersemar pun mereka terima setiap bulan dengan jumlah dan jangka
waktu yang ditentukan. Hadiah berupa uang beasiswa supersemar diberikan
adalah untuk memotivasi anak didik/mahasiswa agar senantiasa
mempertahankan prestasi belajar selama berstudi.

  • Kompetisi


Kompetisi
adalah persaingan, dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk medorong
anak didik agar mereka bergairah belajar. Bila iklim belajar yang
kondusif terbentuk, maka setiap anak didik terlihat dalam kompetisi
untuk menguasai bahan pelajarran yang diberikan. Selanjutnya, setiap
anak didik sebagian individu melibatkan diri mereka masing-masing
kedalam aktivitas belajar. Kondisi inilah yang dikehendaki dalam
pendidikan modern, yakni cara belajar siswa aktif (CBSA), bukan catat
buku sampai akhir pelajaran yang merupakan kepanjangan dari CBSA
pasaran.

4. Ego-Involvement

Menumbuhkan kesadaran kepada anak didik agar merasakan pentingnya tugas
dan menerimanya sebagai suatu tantangan sehingga beklerja keras dengan
mempertahankan harga diri, adalah sebagai salah ssatu bentuk motivasi
yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk
mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian
tugas dengan baik adalah simbol kebanggaan dan harga diri. Begitu juga
dengan anak didik sebagai subjek belajar. Anak didik akan belajar
dengan keras bisa jadi karena harga dirinya.

  • Memberi Ulangan


Ulangan
bisa dijadikan sebagai motivasi, anak didik biasanya mempersiapkan diri
dengan belajar jauh-jauh hari untuk menghadapi ulangan. Oleh karena
itu, ulangan merupakan strategi yang cukup baik untuk memotivasi anak
didik agar lebih giat belajar. Namun demikian, ulangan tidak selamanya
dapat digunakan sebagai alat motivasi. Ulangan yang guru lakukan setiap
hari dengan tak terprogram, hanya karena selera, akan membosankan anak
didik.

Oleh
karena itu,ulangan akan menjadi alat motivasi bila dilakukan secara
akurat dengan teknik dan setrategi yang sestematis dan terencana.

6. Mengatahui Hasil

Mengatahui hasil belajar bisa dijadikan
sebagai alat motivasi. Bagi anak didik yang menyadari betapa besarnya
sebuah nilai prestasi belajar akan meningkatkan intensitas belajarnya
guna mendapatkan prestasi belajar yang melebihi prestasi belajar
diketahui sebelumnya. Prestasi belajar yang rendah menjadikan anak
didik giat belajar untuk memperbaikinya. Sikap seperti itu bisa terjadi
bila anak didik merasa rugi mendapat prestasi belajar yang tidak sesuai
dengan harapan.

  • Pujian


Ujian
yang diucapkan pada waktu yang tepat dapat dijadikan sebagai alat
motivasi. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus
merupakan motivasi yang baik. Guru bisa memanfaatkan pujian untuk
memuji keberhasilan anak didik dalam mengerjakan pekerjaan sekolah.
Pujian diberikan sesuai dengan hasil kerja, bukan dibuat-buat atau
bertentangan sama sekali dengan hasil kerjaan anak didik.

  • Hukuman


Meski
hukuman sebagai reinforcement yang negatif, tetapi bila dilakukan
dengan tepat dan bijak akan merupakan alat motivasi yang baik dan
efiktif. Hukuman akan merupakan alat motivasi bila dilakukan dengan
pendekatan edukatif, bukan karena dendam. Pedekatan edukatif dimaksud
di sini sebagai hukuman yang mendidik dan bertujuan memperbaiki sikap
perbuatan anak didik yang dianggap salah. Sehingga dengan hukuman yang
diberikan itu anak didik tidak mengulangi kesalahan atau pelanggaran.
Minimal mengurangi frekuensi pelanggaran. Akan lebih baik bila anak
didik berhenti melakukannya dihari mendatang.

  • Hasrat Untuk Belajar


Hasrat
untuk belajar adalah gejala psikologis yang tidak berdiri sendiri,
tetapi berhubungan dengan kebutuhan anak didik untuk mengetahui sesuatu
dari objek yang akan dipelajarinya. Kebutuhan itulah yang akan menjadi
dasar aktivitas anak didik dalam belajar. Tiada kebutuhan berarti tiada
ada hasrat untuk belajar. Itu sama saja tidak ada minat untuk belajar.

  • Minat


Minat
adalah kecendrungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang
beberapa aktivitas. Dengan kata lain, minat adalah suatu rasa lebih
suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh. Minat tidak hanya diekspresikan melalui pernyataan yang
menunjukkan anak didik lebih menyukai sesuatu dari pada yang lainnya,
tetapi dapat juga diimplementasikan melalui partisipasi aktif dalam
suatu kegiatan. Anak didik yang berminat terhadap sesuatu cenderung
untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang
diminat itu dan sama sekali tidak menghiraukan sesuatu yang lain. Minat
terhadap sesuatu itu dipelajari dan dapat mempengaruhi belajar
selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Jadi, minat
terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan cenderung mendukung
aktivitas belajar berikutnya.
Minat besar
pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Anak didik yang berminat
terhadap suatu mata pelajaran akan mempelajarinya dengan
sungguh-sungguh, karena ada daya tarik baginya. Anak didik mudah
menghafal pelajaran yang menarik minatnya. Minat merupakan alat
motivasi yang utama yang dapat membangkitkan kegairahan belajar anak
didik dalam rentangan waktu tertentu. Oleh karena itu, guru perlu
membangkitkan minat anak didik agar pelajaran yang diberikan mudah anak
didik pahami.

PENUTUP



Motivasi
merupakan keadaan internal organisme yang mendorong untuk berbuat
sesuatu. Motivasi dapat dibedakan kedalam motivasi intrinsic dan
ekstrinsik. Motivasi intrinsic merupakan keadaan yang berasal dari
dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya untuk belajar,misalnya
perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi
tersebut,apakah untuk kehidupannya masa depan siswa yang bersangkutan
atau untuk yang lain. motivasi ekstrinsik merupakan keadaan yang dating
dari individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan
belajar. Pujian dan hadiah,peraturan atau tata tertib sekolah,
keteladanan orangtua, guru merupakan contoh-contoh kongkret motivasi
ekstrinsik yang dapat mendorong siswa untuk belajar.

Kekurangan atau ketiadaan motivasi baik yang intrinsic maupun ektrinsik akan menyebabkan siswa kurang bersemangat untuk
melakukan kegiatan belajar baik di sekolah maupun di rumah. Dampak
lanjutnya adalah pencapaian hasil belajar yang kurang memuaskan

Motif
atau keinginan untuk berprestasi sangat menentukan prestasi yang
dicapainya.dengan demikian,keinginan seseorang atau siswa untuk
berhasil dalam belajar juga akan menentukan hasil belajarnya motif erat
sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai.untuk mencapai suatu
tujuan perlu dibuat sesuatu. Yang menyebabkan seseorang berbuat adalah
motifnya. Dengan demikian, motif berfungsi sebagai daya penggerak atau
pendorong.

Dalam
perspektif islam, berkenaan dengan motif belajar atau menuntut
ilmu,hendaklah motifnya semata-mata mencari ilmu, bukan mencari pangkat
atau pekerjaan. Sebab, apabila motifnya mencari ilmu, pangkat, dan
pekerjaan akan mengiringinya, tetapi apabila motifnya mencari pangkat
atau pekerjaan, ilmu belum tentu diperoleh dan pekerjaan pun belum
tentu didapat.itulah tujuan belajar atau menuntut ilmu secara ideal
didalam perspektif islam.

Perhatian,
minat, bakat,dan motif atau motivasi siswa terhadap bahan pelajaran
akan membentuk sikapnya dalam belajar. Oleh karena itu, sikap juga
mempengaruhi belajar atau hasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA



Djamarah, Syaiful Bahri., Psikologi Belajar. Cet I. Jakarta: Rineka Cipta. 2002

A. M. Sardiman., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Cet V. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 1994

Psikologi Pembrlajaran Pendidikan Agama Islam. Hal. 122

sumber : http://id.cosmotopic.net/5798300328-motivasi-dalam-psikologi

A. Pendahuluan


  • Pengertian Motivasi


Banyak
para ahli yang sudah mengemukakan pengertian motivasi dengan berbagai
sudut pandang mereka masing-masing, namun intinya sama, yakni sebagai
suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam
bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu.

Mc.
Donald mengatakan bahwa, Motivation is a energi change within the
person characterized by affective arousal and anticipatory goal
reactions. Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi
seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi
untuk mencapai tujuan. Dalam proses belajar, motivasi sangat
diperlukan, sebab seseorang yang mempunyai motivasi dalam belajar, tak
akan mungkin melakukan aktifitas belajar.

Seseorang
yang melakukan aktivitas belajar secara terus menerus tanpa motivasi
dari luar dirinya merupakan motivasi intrinsik yang sangat penting
dalam aktivitas belajar. Namun, seseorang yang tidak mempunyai
keinginan untuk belajar, dorongan dari luar dirinya merupakan motivasi
ekstrinsik yang diharapkan. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik
diperlukan bila motivasi intrinsik tidak ada dalam diri seseorang
sebagai subjek belajar.

Guru-guru sangat
menyadari penting motivasi di dalam membimbing belajar murid. Berbagai
macam teknik misalnya kenaikan tingkat, penghargaan, peranan-peranan
kehormatan-kehormatan, piagam-piagam prestasi, pujian dan celaan telah
digunakan untuk mendorong murid-murid agar mau belajar. Ada kalanya,
guru-guru mempergunakan teknik-teknik tersebut secara tidak tepat.

Bukan
hanya sekolah-sekolah yang berusaha memberi motivasi tingkah laku
manusia kearah perubahan tingkah laku yang diharapkan. Orang tua atau
keluarga pun telah berusaha memotivasi belajar anak-anak mereka.
Kelompok yang berkecimpung dibidang “Manajement“ yang membuat rencana
“Insentive” baru untuk meningkatkan produksi, adalah berusaha
memotivasi perubahan-perubahan dalam tingkah laku. Kaum pengusaha
mengeluarkan biaya setiap tahun untuk memasang advertensi, berarti
memotivasi orang-orang agar mau membeli dan menggunakan hasil-hasil
usahanya.

Dari
uraian diatas, ternyata kesadaran tentang pentingnya motivasi bagi
perubahan tingkah laku manusia telah dimiliki, baik oleh para pendidik,
para orang tua murid maupun masyarakat.



B. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik

  • Motivasi Intrinsik


Yang
dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi
aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam
diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak usah ada yang
menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk
dibacanya. Kemudian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang
dilakukannya (misalnya kegiatan belajar), maka yang dimaksud dengan
motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di
dalam perbuatan belajar itu sendiri. Sebagai contoh konkrit, seorang
siswa itu melakukan belajar, karena betul-betul ingin mendapat
pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya
secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-lain. “intrinsik
motivations are inherent in the learning situations and meet
pupil-needs and purposes”. Itulah sebabnya motivasi intrinsik dapat
juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas
belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam
diri dan secara mutlak berkait dengan aktivitas belajarnya. Seperti
tadi dicontohkan bahwa seorang belajar, memang benar-benar ingin
mengetahui segala sesuatunya, bukan karena ingin pujian atau ganjaran.

  • Motivasi Ekstrinsik


Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh itu seseorang itu belajar,karena
tahu besok paginya akan ujian dengan harapan akan mendapatkan nilai
baik, sehingga akan dipuji oleh pacarnya,atau temannya. Jadi yang
penting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin
mendapatkan nilai yang baik,atau agar mendapat hadiah. Jadi kalau
dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara
langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannyn itu. Oleh karena
itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi
yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan
dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas
belajar.

C. Prinsip-Prinsip Motivasi Belajar

Aktivitas belajar bukanlah suatu kegiatan
yang dilakukan yang terlepas dari factor lain. Aktivitas belajar
merupakan kegiatan yang melibatkan unsure jiwa dan raga. Belajar tak
akan pernah dilakukan tanpa suatu dorongan yang kuat baik dari dalam
yang lebih utama maupun dari luar sebagai upaya lain yang tak kalah
pentingnya.

Faktor lain yang mempengaruhi aktivitas
belajar seseorang itu dalam pembahasan ini disebut motivasi. Motivasi
adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri
sesorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan
tujuan tertentu. Motivasi bisa juga dalam bentuk usaha-usaha yang dapat
menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan
sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat
kepuasan dengan perbuatannya

Motivasi
mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang.
Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada motivasi
berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih
optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya
diketahui, tetapi juga harus diterangkan dalam aktivitas belajar
mengajar. Ada beberapa prinsip motivasi dalam belajar seperti dalam
uraian berikut.

  • Motivasi Sebagai Dasar Penggerak Yang Mendorong Aktivitas Belajar


Seseorang
melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya motivasilah
sebagai dasar penggeraknya yang mendorong sseorang untuk belajar.
Seseorang yang berminat untuk belajar belum sampai pada
tataran motivasi belum menunjukkan aktivitas nyata. Minat merupakan
kecenderungan psikologis yang menyenangi sesuatu objek, belum sampai
melakukan kegiatan. Namun, minat adalah motivasi dalam belajar. Minat
merupakan potensi psikologi yang dapat dimanfaatkan untuk menggali
motivasi. Bila seseorang sudah termotivasi untuk belajar maka dia
melakukan aktivitas belajar dalam rentangan waktu tertentu. Oleh karena
itulah, motivasi diakui sebagi dasar penggerak yang mendorong aktivitas
belsajar seseorang.

  • Motivasi Intrinsic Lebih Utama Daripada Motivasi Ekstrinsik Dalam Belajar


Dari
seluruh kebijakan pengajaran, guru lebih banyak memutuskan memberikan
motivasi ekstrinsik kepada setiap anak didik. Tidak pernah ditemukan
guru yang tidak memakai motivasi ekstrinsik dalam pengajaran. Anak
didik yang malas belajar sangat berpotensi untuk diberikan motivasi
ekstrinsik oleh guru supaya dia rajin belajar.

Efek
yang tidak diharapkan dari pemberian motivasi ekstrinsik adalah
kecendrungan ketergantungan anak didik terhadap segala sesuatu di luar
dirinya. Selain kurang percaya diri, anak juga bermental pengharapan
dan mudah terpengaruh. Oleh karena itu, motivasi intrinsik lebih utama
dalam belajar.

Anak
didik yang belajar berdasarkan motivasi intrinsik sangat sedikit
terpengaruh dari luar. Semangat belajarnya sangat kuat. Dia belajar
bukan karena ingin mendapatkan nilai yang tinggi, mengharapkan pujian
orang lain atau mengharapkan hadiah berupa benda, tetapi karena ingin
memperoleh ilmu sebanyak-banyaknya. Tanpa diberikan janji-janji yang
muluk-muluk pun anak didik rajin belajar sendiri. Perintah tidak
diperlukan, karena tanpa diperintah anak sudah taat pada jadwal belajar
yang dibuatnya sendiri.

  • Motivasi Berupa Pujian Lebiah Baik Daripada Hukuman


Meski
hukuman tetap diberlakukan dalam memicu semangat belajar anak didik,
tetapi masih lebih baik penghargaan berupa pujian. Setiap orang senang
dihargai dan tidak suka dihukum dalam bentuk apapun jaga. Memuji orang
lain berarti memberikan penghargaan atas prestasi kerja orang lain. Hal
ini memberikan semangat kepada seseorang untuk lebih meningkatkan
prestasi kerjanya. Tetapi pujian yang diucap itu tidak asal ucap, harus
pada tempat dan kondisi yang tepat. Kesalahan pujian bisa bermakna
mengejek.

  • Motivasi Berhubungan Erat Dengan Kebutuhan Dalam Belajar


Kebutuhan
yang tak bisa dihindari oleh anak didik adalah keinginan untuk
menguasai sejumlah ilmu pengetahuan. Oleh karena itulah anak didik
belajar. Karena bila tidak belajar berarti anak didik tidak akan
mendapat ilmu pengetahuan. Bagaimana untuk mengembangkan diri dengan
memanfaatkan potensi-potensi yang dimiliki bila potensi-potensi tidak
ditumbuh kembangkan melalui penguasaan ilmu pengetahuan. Jadi, belajar
adalah santapan utama anak didik.

  • Motivasi Dapat Memupuk Optimisme Dalam Belajar


Anak
didik yang mempunyai motivasi dalam belajar selalu yakin dapat
menyelesaikan setiap pekerjaan yang dilakukan. Dia yakin bahwa belajar
bukanlah kegiatan yang sia-sia. Hasilnya pasti akan berguna tidak hanya
kini, tetapi dihari-hari mendatang. Setiap ulangan yang diberikan oleh
guru bukan dihadapi dengan pesimisme, hati yang resah gelisah. Tetapi
dia hadapi dengan tenang dan percaya diri. Biarpun ada anak didik yang
lain membuka catatan ketika ulangan, dia tidak terpengaruh dan tetap
tenang menjawab setiap soal item soal dari awal hingga akhir waktu yang
ditentukan.

  • Motivasi Melahirkan Prestasi Dalam Belajar


Dari
berbagai hasil penelitian selalu menyimpulkan bahwa motivasi
mempengaruhi prestasi belajar. Tinggi rendahnya motivasi selalu
dijadikan indikator baik buruknya prestasi belajar seseorang anak
didik. Anak didik menyenangi mata pelajaran tertentu dengan senang hati
mempelajari mata pelajaran itu. Selain memiliki bukunya, ringkasannya
juga rapi dan lengkap. Setiap ada kesempatan selalu mata pelajaran yang
disenangi itu yang dibaca. Wajarlah bila isi mata pelajaran itu
dikuasai dalam waktu yang relatif singkat.

D. Fungsi Motivasi Dalam Belajar

Dalam
kegiatan belajar mengajar pasti ditemukan anak didik yang malas
berpartisipasi dalam belajar. Sementara anak didik yang lain aktif
berpartisipasi dalam kegiatan, seorang atau dua orang anak didik duduk
dengan santainya di kursi mereka dengan alam pemikiran yang jauh entah
kemana. Sedikitpun tidak tergerak hatinya untuk mengikuti pelajaran
dengan cara mendengarkan penjelasan guru dan mengerjakan tugas-tugas
yang diberikan.

Ketiadaan minat terhadap suatu mata
pelajaran menjadi pangkal penyebab kenapa anak didik tidak bergeming
untuk mencatat apa yang disampaikan oleh guru. Itulah sebagai pertanda
bahwa anak didik tidak mempunyai motivasi untuk belajar. Kemiskinan
motivasi intrinsik ini merupakan masalah yang memerlukan bantuan yang
tidak bisa ditunda-tunda. Guru harus memberikan suntikan dalam bentuk
motivasi ekstrinsik. Sehingga dengan bantun itu anak didik dapat keluar
dari kesulitan belajar.

Bila
motivasi ekstrisik yang diberikan itu dapat membantu anak didik keluar
dari lingkaran masalah kesulitan belajar, maka motivasi dapat
diperankan dengan baik oleh guru. Peranan yang dimainkan oleh guru
dengan mengandalkan fngsi-fungsi motivasi merupakan langkah yang akurat
untuk menciptakan iklim belajar yang kondusip bagi anak didik.

Baik
motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrisik sama berfungsi sebagai
pendorong, penggerak, dan penyeleksi perbuatan. Ketiganya menyatu dalam
sikap terimplikasi dalam perbuatan. Dorongan adalah fenomena psikologis
dari dalam yang melahirkan hasrat untuk bergerak dalam menyeleksi
perbuatan yang akan dilakukan. Karena itulah baik dorongan atau
penggerak maupun penyeleksi merupakan kata kunci dari motivasi dalam
setiap perbuatan dalam belajar.

Untuk jelasnya ketiga fungsi motivasi dalam belajar tersebut diatas, akan diuraikan dalam pembahasan sebagai berikut.

1. Motivasi Sebagai Pendorong Perbuatan

Pada
mulanya anak didik tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada
sesuaru yang dicari muncullah minatnya untuk belajar. Sesuatu yang
belum diketahui itu akhirnya mendorong anak didik untuk belajar dalam
rangka mencari tahu. Jadi, motivasi yang berfungsi sebagai pendorong
ini mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik ambil dalam
rangka belajar.

2. Motivasi Sebagai Penggerak Perbuatan

Dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap anak didik
itu merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung, yang kemudian
terjelma dalam bentuk gerakan psikofisik. Disini anak didik sudah
melakukan aktifitas belajar dengan segenap raga dan jiwa. Akal pikiran
berproses dengan sikap pada yang cenderung tunduk dengan kehendak
perbuatan belajar. Sikap berada dalam kepastian perbuatan dan akal
pikiran
mencoba membedah nilai yang terpatri dalam wacana, prinsif, dalil, dan
hukum, sehingga mengerti betul isi yang dikandung.



3. Motivasi Sebagai Pengarah Perbuatan

Anak
didik yang mempunyai motivasi dapat menyeliksi mana perbuatan yang
harus dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan. Seorang anak didik
yang ingin mendapatkan sesuatu dari suatu mata pelajaran tertentu,
ttidak mungkin dipaksakan untuk mempelajari mata pelajaran yang lain.
Pasti anak didik akan mempelajari mata pelajaran dimana tersimpan
sesuatu yang akan dicari itu. Sesuatu yang akan dicari anak didik
merupakan tujuan belajar yang akan dicapainya. Tujuan belajar itulah
sebagai pengarah yang memberikan motivasi kepada anak didik dalam
belajar.



E. Bentuk-Bentuk Motivasi Dalam Belajar

Dalam
proses enteraksi belajar mengajar, baik motivasi intrinsik maupun
motivasi ekstrinsik, diperlukan untuk mendorong anak didik agar tekun
belajar. Motivasi ekstrinsik sangat diperlukan bila ada diantara anak
didik yang kurang berminat mengikuti pelajaran dalam jangka waktu
tertentu. Peranan motivasi ekstrinsik cukup besar untuk membimbing anak
didik dalam belajar. Hal ihi perlu disadari oleh guru. Untuk itu
seorang guru biasanya memanfaatkan motivasi ekstrinsik
untuk meningkatkan minat anak didik agar lebih bergairah belajar meski
terkadang tidak tepat. Drs. Wasty Soemantoe (1984) mengatakan, bahwa
guru-guru sangat menyadari pentingnya motivasi dalam bimbingan belajar
murid. Dalam berbagai teknik, misalnya kenaikan tingkat, penghargaan,
peranan-peranan kehormatan, piagam-piagam prestasi, pujian, dan celaan
telah diguinakan untuk mendorong murid-murid agar mau belajar.
Adakalanya guru-guru mempergunakan teknik-teknik tersebut secara tidak
tepat.

Kesalahan
dalam memberikan motivasi ekstrinsik akan berakibat merugikan prestasi
belajar anak didik dalam kondisi tertentu. Interaksi belajar mengajar
menjadi kurang harmonis. Tujuan pendidikan dan pengajaran pun tidak
akan tercapai dalam waktu yang relatif singkat, sesuai dengan target
yang dirumuskan. Oleh karena itu, pemahaman mengenai kondisi psikologis
anak didik sangat diperlukan guna mengetahui segala apa yang sedang
dihadapi anak didik sehingga gairah belajarnya menurun.

Ada beberapa bentuk motivasi yang dapat dimanfaatkan dalam rangka mengarahkan belajar anak didik di kelas, sebagai berikut.

  • Memberi Angka


Angka
dimaksud adalah sebagai simbol atau nilai dari hasil aktivitas belajar
anak didik. Angka atau nilai yang baik mempunyai potensi yang besar
untuk memberikan motivasi kepada anak didik lainnya. Namun, guru harus
menyadari bahwa angka/nilai bukanlah merupakan hasil
belajar yang sejati, hasil belajar yang bermakna, karena hasil belajar
seperti itu lebih menyentuh aspek kognitif. Bisa saja nilai itu
bertentengan dengan efektif anak didik. Untuk itu guru perlu memberikan
angka/nilai yang menyentuh aspek efektif dan keterampilan yang
diperlihatkan anak didik dalam pergaulan/kehidupan sehari-hari.
Penilaian harus juga diarahkan kepadda aspek kepribadian anak didik
dengan cara mengamati kehidupan anak didik di sekolah, tidak hanya
semata-mata berpedoman pada hasil ulangan di kelas, baik dalam bentuk
formatif atau sumatif.

  • Hadiah


Hadiah
adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai penghargaan atau
kenang-kenangan/cenderamata. Dalam dunia pendidikan, hadiah bisa
dijadikan sebagai alat motivasi. Hadiah dapat diberikan kepada anak
didik yang berprestasi, rangking satu, dua tau tiga dari anak didik
lainnya. Dalam pendidikan modern, anak didik yang berprestasi tinggi
memperoleh predikat sebagai anak didik teladan dan untuk perguruan
tinggi/universitas disebut sebagai mahasiswa teladan.sebagai
penghargaan atas prestasi mereka dalam belajar, uang beasiswa
supersemar pun mereka terima setiap bulan dengan jumlah dan jangka
waktu yang ditentukan. Hadiah berupa uang beasiswa supersemar diberikan
adalah untuk memotivasi anak didik/mahasiswa agar senantiasa
mempertahankan prestasi belajar selama berstudi.

  • Kompetisi


Kompetisi
adalah persaingan, dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk medorong
anak didik agar mereka bergairah belajar. Bila iklim belajar yang
kondusif terbentuk, maka setiap anak didik terlihat dalam kompetisi
untuk menguasai bahan pelajarran yang diberikan. Selanjutnya, setiap
anak didik sebagian individu melibatkan diri mereka masing-masing
kedalam aktivitas belajar. Kondisi inilah yang dikehendaki dalam
pendidikan modern, yakni cara belajar siswa aktif (CBSA), bukan catat
buku sampai akhir pelajaran yang merupakan kepanjangan dari CBSA
pasaran.

4. Ego-Involvement

Menumbuhkan kesadaran kepada anak didik agar merasakan pentingnya tugas
dan menerimanya sebagai suatu tantangan sehingga beklerja keras dengan
mempertahankan harga diri, adalah sebagai salah ssatu bentuk motivasi
yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk
mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian
tugas dengan baik adalah simbol kebanggaan dan harga diri. Begitu juga
dengan anak didik sebagai subjek belajar. Anak didik akan belajar
dengan keras bisa jadi karena harga dirinya.

  • Memberi Ulangan


Ulangan
bisa dijadikan sebagai motivasi, anak didik biasanya mempersiapkan diri
dengan belajar jauh-jauh hari untuk menghadapi ulangan. Oleh karena
itu, ulangan merupakan strategi yang cukup baik untuk memotivasi anak
didik agar lebih giat belajar. Namun demikian, ulangan tidak selamanya
dapat digunakan sebagai alat motivasi. Ulangan yang guru lakukan setiap
hari dengan tak terprogram, hanya karena selera, akan membosankan anak
didik.

Oleh
karena itu,ulangan akan menjadi alat motivasi bila dilakukan secara
akurat dengan teknik dan setrategi yang sestematis dan terencana.

6. Mengatahui Hasil

Mengatahui hasil belajar bisa dijadikan
sebagai alat motivasi. Bagi anak didik yang menyadari betapa besarnya
sebuah nilai prestasi belajar akan meningkatkan intensitas belajarnya
guna mendapatkan prestasi belajar yang melebihi prestasi belajar
diketahui sebelumnya. Prestasi belajar yang rendah menjadikan anak
didik giat belajar untuk memperbaikinya. Sikap seperti itu bisa terjadi
bila anak didik merasa rugi mendapat prestasi belajar yang tidak sesuai
dengan harapan.

  • Pujian


Ujian
yang diucapkan pada waktu yang tepat dapat dijadikan sebagai alat
motivasi. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus
merupakan motivasi yang baik. Guru bisa memanfaatkan pujian untuk
memuji keberhasilan anak didik dalam mengerjakan pekerjaan sekolah.
Pujian diberikan sesuai dengan hasil kerja, bukan dibuat-buat atau
bertentangan sama sekali dengan hasil kerjaan anak didik.

  • Hukuman


Meski
hukuman sebagai reinforcement yang negatif, tetapi bila dilakukan
dengan tepat dan bijak akan merupakan alat motivasi yang baik dan
efiktif. Hukuman akan merupakan alat motivasi bila dilakukan dengan
pendekatan edukatif, bukan karena dendam. Pedekatan edukatif dimaksud
di sini sebagai hukuman yang mendidik dan bertujuan memperbaiki sikap
perbuatan anak didik yang dianggap salah. Sehingga dengan hukuman yang
diberikan itu anak didik tidak mengulangi kesalahan atau pelanggaran.
Minimal mengurangi frekuensi pelanggaran. Akan lebih baik bila anak
didik berhenti melakukannya dihari mendatang.

  • Hasrat Untuk Belajar


Hasrat
untuk belajar adalah gejala psikologis yang tidak berdiri sendiri,
tetapi berhubungan dengan kebutuhan anak didik untuk mengetahui sesuatu
dari objek yang akan dipelajarinya. Kebutuhan itulah yang akan menjadi
dasar aktivitas anak didik dalam belajar. Tiada kebutuhan berarti tiada
ada hasrat untuk belajar. Itu sama saja tidak ada minat untuk belajar.

  • Minat


Minat
adalah kecendrungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang
beberapa aktivitas. Dengan kata lain, minat adalah suatu rasa lebih
suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh. Minat tidak hanya diekspresikan melalui pernyataan yang
menunjukkan anak didik lebih menyukai sesuatu dari pada yang lainnya,
tetapi dapat juga diimplementasikan melalui partisipasi aktif dalam
suatu kegiatan. Anak didik yang berminat terhadap sesuatu cenderung
untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang
diminat itu dan sama sekali tidak menghiraukan sesuatu yang lain. Minat
terhadap sesuatu itu dipelajari dan dapat mempengaruhi belajar
selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Jadi, minat
terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan cenderung mendukung
aktivitas belajar berikutnya.
Minat besar
pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Anak didik yang berminat
terhadap suatu mata pelajaran akan mempelajarinya dengan
sungguh-sungguh, karena ada daya tarik baginya. Anak didik mudah
menghafal pelajaran yang menarik minatnya. Minat merupakan alat
motivasi yang utama yang dapat membangkitkan kegairahan belajar anak
didik dalam rentangan waktu tertentu. Oleh karena itu, guru perlu
membangkitkan minat anak didik agar pelajaran yang diberikan mudah anak
didik pahami.

PENUTUP



Motivasi
merupakan keadaan internal organisme yang mendorong untuk berbuat
sesuatu. Motivasi dapat dibedakan kedalam motivasi intrinsic dan
ekstrinsik. Motivasi intrinsic merupakan keadaan yang berasal dari
dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya untuk belajar,misalnya
perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi
tersebut,apakah untuk kehidupannya masa depan siswa yang bersangkutan
atau untuk yang lain. motivasi ekstrinsik merupakan keadaan yang dating
dari individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan
belajar. Pujian dan hadiah,peraturan atau tata tertib sekolah,
keteladanan orangtua, guru merupakan contoh-contoh kongkret motivasi
ekstrinsik yang dapat mendorong siswa untuk belajar.

Kekurangan atau ketiadaan motivasi baik yang intrinsic maupun ektrinsik akan menyebabkan siswa kurang bersemangat untuk
melakukan kegiatan belajar baik di sekolah maupun di rumah. Dampak
lanjutnya adalah pencapaian hasil belajar yang kurang memuaskan

Motif
atau keinginan untuk berprestasi sangat menentukan prestasi yang
dicapainya.dengan demikian,keinginan seseorang atau siswa untuk
berhasil dalam belajar juga akan menentukan hasil belajarnya motif erat
sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai.untuk mencapai suatu
tujuan perlu dibuat sesuatu. Yang menyebabkan seseorang berbuat adalah
motifnya. Dengan demikian, motif berfungsi sebagai daya penggerak atau
pendorong.

Dalam
perspektif islam, berkenaan dengan motif belajar atau menuntut
ilmu,hendaklah motifnya semata-mata mencari ilmu, bukan mencari pangkat
atau pekerjaan. Sebab, apabila motifnya mencari ilmu, pangkat, dan
pekerjaan akan mengiringinya, tetapi apabila motifnya mencari pangkat
atau pekerjaan, ilmu belum tentu diperoleh dan pekerjaan pun belum
tentu didapat.itulah tujuan belajar atau menuntut ilmu secara ideal
didalam perspektif islam.

Perhatian,
minat, bakat,dan motif atau motivasi siswa terhadap bahan pelajaran
akan membentuk sikapnya dalam belajar. Oleh karena itu, sikap juga
mempengaruhi belajar atau hasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA



Djamarah, Syaiful Bahri., Psikologi Belajar. Cet I. Jakarta: Rineka Cipta. 2002

A. M. Sardiman., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Cet V. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 1994

Psikologi Pembrlajaran Pendidikan Agama Islam. Hal. 122

sumber : http://id.cosmotopic.net/5798300328-motivasi-dalam-psikologi

Aliran dalam Psikologi dan Pandangan Tentang Karakter

A.Psikoanalis

Aliran psikoanalis secara tegas memperhatikan struktur jiwa manusia, pendiri aliran ini adalah Sigmund Freud. Fokus aliran ini adalah totalitas kepribadian manusia bukan pada bagian-bagiannya yang terpisah. Menurut aliran ini, perilaku manusia dianggap sebagai hasil interaksi sub sistim dalam kepribadian manusia yaitu:


a.Id, yaitu bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan biologis manusia merupakan pusat insting yang bergerak berdasarkan prinsip kesenangan dan cenderung memenuhi kebutuhannya .Bersifat egoistis, tidak bermoral dan tidak mau tahu dengan kenyataan. Id adalah tabiat hewani yang terdiri dari dua bagian:
i). libido - insting reproduktif penyediaan
energi dasar untuk kegiatan – kegiatan kosntrukstif.
ii). thanatos
– insting destruktif dan agresif


b.Ego, berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas di dunia luar. Ego adalah mediator antara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistik. Egolah yang menyebabkan manusia mampu menundukkan hasrat hewaninya dan hidup sebgai wujud rasional. Ia bergerak berdasarkan prinsip realitas


c. Super ego, yaitu unsur yang menjadi polisi kepribadian, mewakili sesuatu yang normatif atau ideal super ego disebut juga sebgai hati nurani,merupakan internalisasi dari norma-norma sosial dan kultur masyarakat. Super ego memaksa ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tidak berlainan dibawah alam sadar.



B.Behaviorisme
Aliran behaviorisme lahir sebagai reaksi aliran instropeksionisme ( menganalisa jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif ) dan juga aliran psikoanalisis (berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak tampak). Behaviorisme hanya menganalisa perilaku yang nampak saja yang dapat diukur dilukiskan dan diramalkan Teori dari aliran ini dikenal dengan teori belajar, karena menurut mereka seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar.

Behaviorisme mempersoalkan bagaimana perilaku manusia dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan. Walaupun demikian asumsi yang digunakan oleh aliran behaviorisme aliran ini banyak menentukan perkembangan psikologi.

Salah satu yang sering muncul dalam literatur psikologi adalah tentang teori “tabula rasa” sebagai kelanjutan pendapat Aristoteles yang secara garis besar menganalogikan manusia ( bayi ) sebagai kertas putih dan menjadikan hitam atau menjadikan berwarna lain adalah pengalaman atau hasil interaksi dengan lingkungannya. Teori pelaziman klasik, teori pelaziman operan dan social learning theory juga merupakan produk dari aliran ini

Teori pelaziman klasik
Pada awal tahun 1900an, seorang ahli fisiologi Rusia bernama Ivan Pavlov menjalankan satu siri percubaan secara sistematik dan saintifik dengan tujuan mengkaji bagaimana pembelajaran berlaku pada sesuatu organisme. Pavlov mengasaskan kajiannya pada 'hukum perkaitan' (Law of Association) yang di utarakan oleh ahli falsafah Yunani awal seperti Aristotle. Menurut pendapat ini, sesuatu organisme akan teringat sesuatu karena sebelumnya telah mengalami sesuatu yang berkaitan. Contohnya, apabila melihat sebuah mobil mewah, mungkin kita membuat pengandaian si pengendara mobil adalah seorang kaya
atau seorang terkemuka. Andaian ini bergantung kepada pengalaman kita yang
lampau.

Teori pelazimanOperant
Perkataan 'operan' diciptakan oleh
Skinner yang berarti apabila organisme menghasilkan sesuatu respon karena
mengoper atas stimulus yang diterima disekitarnya. Contohnya, seekor anjing akan menghulurkan kaki depannya sekiranya ia ketahui bahawa tingkahlaku itu akan diikuti dengan makanan. Begitu juga dengan seorang anak tidak mau rewel karena dia akan dibelikan es krim. Dalam kaitan teori ini, dikenal istilah
reinforcement dan punishment.


Teori Social Learning Theori
Pembelajaran Sosial menyatakan bahawa seorang individu meniru tingkahlaku (imitation) yang diterima masyarakat (socially accepted behaviour) dan juga tingkah laku yang tidak diterima masyarakat

C. Psikologi Kognitif
Aliran ini lahir pada awal tahun 70-an ketika psikologi sosial berkembang ke arah paradigma baru manusia tidak lagi dipandang sebagai makhluk pasif yang digerakkan oleh lingkungannya tetapi makhluk yang paham dan berpikir tentang lingkungannya (homo sapiens). Aliran ini memunculkan teori rasionalitas dan mengembalikan unsur jiwa ke dalam kesatuan dalam diri manusia .asumsi yang digunakan adalah manusia bersifat aktif yang menafsirkan stimuli secara tidak otomatis bahkan mendistorsi lingkungan.

Jadi manusialah yang menentukan stimuli . Salah satu nama yang muncul dari aliran ini yaitu Kurt Lewin dan dikenal dengan teori :B = f ( P. E ). Behavior adalah hasil interaksi antara Persons dengan Enviroment

D. Psikologi Humanistik
Lahir sebagai revolusi ketiga atau dikatakan sebagai mazhab ketiga psikologi. Psikologi humanistik melengkapi aspek-aspek dasar dari aliran psikoanalisis dan behaviorisme dengan memasukan aspek positif yang menentukan seperti cinta , kreativitas , nilai makna dan pertumbuhan pribadi. Psikologi Humanistik banyak mengambil penganut Psikoanalisis Neofreudian. Asumsi dasar aliran ini yang membedakan dengan aliran lain adalah perhatian pada makna kehidupan bahwa manusia bukanlah sekedar pelakon tetapi pencari makna kehidupan

Selanjutnya konsep yang menjadikan teori aliran psikologi humanistik tiada duanya adalah konsep dari tokoh aliran ini yaitu Abraham Maslow yang menyatakan “studi tentang orang-orang yang mengaktualisasikan dirinya mutlak menjadi fondasi bagi sebuah ilmu psokologis yang lebih semesta( Frank Goble,1993,34 )


Krtik-kritik dari psikologis humanistik menunjukan perbedaaan dan asumsi yang berbeda dengan aliran –aliran lain:

1. Psokologi humanistik tidak mengagungkan metode statistik dan serba rata-rata tetapi melihat pada yang mungkin dan harus ada.


2. Psikologis humanistik tidak berlebihan melakukan penelitian eksperimen pada binatang tetapi pada kodrat manusia beserta sifat-sifat manusia yang positip.Dengan demikian pendekatan yang dilakukan bersifat multi displiner lebih luas lagi menyeluruh terhadap masalah-masalah umat manusia. Salah satu teori aliran ini adalah Teori Maslow tentang "Hirarkhi Kebutuhan Manusia. Teori ini menyatakan bahwa manusia akan dapat mengaktualisasikan diri dan percaya diri, manakala kebutuhan akan makanan, kesehatan, rasa aman dan diterima dalam suatu kelompok.



Gambar. Hirarkhi kebutuhan Abraham Maslow



Kebutuhan untuk aktualisasi diri
|
V


Kebutuhan untuk dihargai
|
V


Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
|
V


Kebutuhan akan rasa aman dan tentram
|
v


Kebutuhan fisiologis dasar


  • Kebutuhan fisiologis dasar:
    gaji, makanan, pakaian, perumahan
  • Kebutuhan akan rasa aman:
    lingkungan kerja yang bebas dari segala bentuk ancaman,
  • Kebutuhan untuk dicintai dan
    disayangi: kesempatan yang
    diberikan untuk menjalin hubungan yang akrab dengan orang lain
  • Kebutuhan untuk dihargai:
    pemberian penghargaan atau reward, mengakui hasil karya individu
  • Kebutuhan
    aktualisasi diri: kesempatan dan kebebasan untuk merealisasikan cita-cita
    atau harapan individu

sumber : http://id.cosmotopic.net/6631002218-aliran-dalam-psikologi-dan-pandangan-tentang-karakter-manusia

Definisi Psikologi Menurut Beberapa Ahli

1. Menurut Crow & Crow :
Pschycology is the study of human behavior and human relationship. (Psikologi ialah tingkah laku manusia, yakni interaksi manusia dengan dunia sekitarnya, baik berupa manusia lain (human relationship) maupun bukan manusia: hewan, iklim, kebudayaan, dan sebagainya.

2. Menurut Sartain :
Psychology is the scientific study of the behavior of living organism,with especial attention given to human behavior. (Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku organisme yang hidup, terutama tingkah laku manusia).

3. Menurut Bruno (1987) :
Pengertian Psikologi dibagi dalam tiga bagian, yaitu: Pertama, psikologi adalah studi (penyelidikan) mengenai “ruh”. Kedua, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “kehidup mental”. Ketiga, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “tingkah laku” organisme.

4. Menurut Chaplin (1972) :
dalam Dictionary of psychology
Psikologi ialah ilmu pengetahuan mengenai perilaku manusia dan hewan.

5. Ensiklopedia Pendidikan, Poerbakawatja dan Harahap (1981) :
Psikologi sebagai cabang ilmu pengetahuan yang mengadakan penyelidikan atas gejala-gejala dan kegiatan – kegiatan jiwa.

6. Menurut Richard Mayer (1981) :
Psikologi merupakan analisi mengenai proses mental dan struktur daya ingat untuk memahami perilaku manusia.

7. Morgant :
Psikologi adalah ilmu mempelajari perilaku manusia dan binatang yang hasil penelitiannya pada binatang di terapkan pada manusia .

8. Bimo Walgito :
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa di mana jiwa termanifestasi dalam tingkah laku atau aktivitas aktivitas motorik maupun emosi .

9. Drever :
Psikologi adalah cabang ilmu yang dapat di definisikan secara variasi tergantung pada pendekatan atau metode untuk meneliti individu .

10. Wundt :
Psikologi adalah ilmu tentang kesadaran manusia .

Rabu, 23 Juni 2010

Museum di Bawah Laut Cancun

Museum bawah laut cancun memanglah tempat yang sangat unik, betapa tidak, disana ada patung-patung unik dan aneh yang sengaja ditenggelamkan di dasar laut, sehingga untuk mengunjunginya, kalian perlu menyelam ke dalam dasar laut. Museum bawaj laut Cancunn terletak di Taman Nasional Pantai Barat Isla Mujeres di Cancun. Museum Cancun ini sudah dikenal sebagai salah satu tujuan wisata paling menarik di dunia.

Hanya saja, Museum ini belum seratus persen selesai, karena masih ada beberapa patung lagi yang belum ditenggelamkan ke dasar laut (rencananya bakal ada sekitar 400 patung dari berbagai bentuk dan model yang akan ditenggelamkan ke dasar laut). Nantinya jika selesai, Museum bawah laut Cancun ini akan diproyeksikan sebagai museum bawah laut terbesar di dunia.

cancun-underwater-museum-3

cancun-underwater-museum-4

cancun-underwater-museum-5

cancun-underwater-museum-6

cancun-underwater-museum-2

Tapi walaupun belum seluruhnya selesai, museum ini sudah mengundang kekaguman banyak orang dan sudah mampu menarik sebanyak 700 ribu pengunjung setiap tahunya. Mereka semua rata-rata mengaku ingin merasakan betapa eksotisnya sensasi menjelajah museum bawah laut sambil menikmati pemandangan bawah laut yang dipenuhi dengan berbagai ornamen patung-patung yang unik.

sumber : http://incredibleworld.net

Apa Itu Sinkhole ?

Pernahkan kalian membayangkan jika tiba-tiba tanah yang kita pijak ini amblong atau ambles dan kemudian membentuk lubang yang besar ?. Begitulah kira-kira gambaran Sinkhole. Secara gamblangnya, Sinkhole adalah kejadian alam dimana tanah menjadi ambles dan menimbulkan lubang yang besar karena adanya anomali tanah yang biasanya disebabkan karena pergeseran air yang ada di bawah tanah itu sendiri.

http://s.ngeo.com/wpf/media-live/photos/000/211/cache/guatemala-city-sinkhole-2010-aerial-close_21124_600x450.jpg

http://s.ngeo.com/wpf/media-live/photos/000/211/cache/guatemala-city-sinkhole-2010-buildings_21125_600x450.jpg

http://s.ngeo.com/wpf/media-live/photos/000/211/cache/guatemala-city-sinkhole_21110_600x450.jpg

Sinkhole, atau dalam bahasa jawa lebih sering disebut luweng biasanya terjadi di tanah gamping atau di tanah yang mempunyai retakan dasar di bawahnya sehingga air mudah masuk. Pada awalnya ada sebuah retakan yang membentuk lubang akibat masuknya air. Daerah ini biasanya terjadi pada daerah yg tersusun oleh batu gamping. Batugamping ini “relatip” mudah terlarutkan ketimbang batupasir (batuan yang terssun oleh pasir, biasanya mineral kuarsa), lalu setelah itu akan terbentuk rongga yang kemudian akan terisi oleh air. Air itu sedikit demi sedikit akan mengikis tanah, sehingga jika kikisan air itu sudah sampai pada dasar tanah, maka Blunnnnnnng, tanahpun ambles.

untuk lebih jelasnya, silahkan lihat gambar di bawah ini.

http://dongenggeologi.files.wordpress.com/2007/03/sinkhole-1.jpg?w=437&h=340

http://dongenggeologi.files.wordpress.com/2007/03/sinkhole-2.jpg?w=440&h=266

Memang sih Sinkhole biasanya terjadi di daerah sepi penduduk, tapi tak jarang Sinkhole juga terjadi di daerah padat penduduk, sehingga hal ini harus menjadi PR penting bagi semua orang agar leboh waspada pada keadaan tanah sekitar. Jadi mulai sekarang, berhati-hatilah dengan tanah di sekitarmu,,hihihihihihh....

sumber : http://sekedar-tahu.blogspot.com

Pesawat Tenaga Surya

Listrik tenaga Surya, itu biasa. Mobil tenaga Surya, juga biasa. Tapi kalo pesawat tenaga surya, itu baru luar biasa. Teknologi yang luar biasa inilah yang sedang dikembangkan oleh para ahli Swiss. Mereka berusaha membuat pesawat bertenaga surya (pesawat bertenaga sinar matahari).



Dan kini, Tim Ahli yang beranggotakan 70 orang ini telah berhasil membuat prototipe pesawat bertenaga surya. Lebar sayap pesawat ini hampir sama dengan pesawat Airbus A340 dan memiliki berat 1.600 kilogram. Bagian sayap pesawat dipasang 12.000 sel surya yang bisa mengisi motor elektrik dan baterai seberat 400 kilogram.

http://blog.jameslist.com/wp-content/uploads/2009/10/solar-impulse.jpg

Penerbangan pertama pesawat ini dilakukan pada tanggal 7 april 2010 yang lalu. pesawat ini berhasil terbang dengan kecepatan rata-rata 45 kilometer per jam. pesawat yang diberi nama Solar Impulse ini lepas landas dengan mulus di Lapangan Udara Payerne. Dengan kekuatan 10 motor elektrik, pesawat ringan dengan satu penumpang dan pilot naik perlahan-lahan hingga 1.200 meter di atas permukaan laut dan mendarat setelah mengudara selama 87 menit.

Pesawat tenaga surya ini memang belum diproduksi secara massal, tapi dalam waktu dekat, akan segera diproduksi secara massal dan bisa diperjual belikan secara umum. Para ahli yang membuat pesawat ini berharap pesawat ini bisa terbang mengelilingi dunia pada tahun 2013 kelak.

sumber : http://sainsties.blogspot.com/

Selasa, 22 Juni 2010

Versailles


Versailles-Philharmonic Quintet-\ヴェルサイユ

J-rock Visual Kei Symphonic Metal Band



Membros:
Vocal: Kamijo
Guitarra: Hizaki
Guitarra: Teru
Baixo: Yuki
Status: Ativos
Inicio: 2007
Ex-Membros:
Baixo: Jasmine You (Faleceu 1979~~2009)
Site Oficial

Jubilee (2010.01.20) [Album]

1. God Palace -Method of Inheritance-

2. Ascendead Master

3. Rosen Schwert

4. Ai to Kanashimi no Nocturne

5. Amorphous

6. Reminiscence

7. Catharsis

8. The Umbrella of Glass

9. Gakkoka

10. PRINCESS -Revival of church-

11. Serenade

12. Sound in Gate


ASCENDEAD MASTER (Regular Edition) (2009.06.24) [Single]

1. ASCENDEAD MASTER

2. Gekkakou

3. DESCENDANT OF THE ROSE


ASCENDEAD MASTER (Limited Edition Type I) (2009.06.24)[Single]

1. ASCENDEAD MASTER

2. HALLWAY


ASCENDEAD MASTER (Limited Edition TypeII) (2009.06.24)[Single]

1. ASCENDEAD MASTER

2. PILGRIM


ASCENDEAD MASTER (Limited Edition TypeIII) (2009.06.24)[Single]

1. ASCENDEAD MASTER

2. COVENANT



WOW, sungguh sangat di luar dugaan! Tanggal 13 September 2008 kemarin, Versailles, salah satu band indie Visual-kei yang beraliran symphonic-metal, juga merupakan band yang menduduki peringkat utama dalam hal popularitas, merilis sebuah single yang dikasih judul PRINCE. Single ini sendiri sebenarnya bukan lah single yang sebagaimana-biasanya yang diperjual-belikan secara fisik di toko-toko musik. Melainkan sebuah single yang hanya bisa didapat dengan cara mendownloadnya di sebuah website. Entah apakah berbayar atau tidak. Yang pasti salah satu website, yakni HEARJAPAN, memperbolehkan pelanggannya untuk mendownload secara gratis.

Melalui single PRINCE ini juga, Versailles secara resmi mengumumkan nama barunya, yaitu Versailles -Philharmonic Quintet-. Nama ini hanya dikenakan Versailles jika tampil live/konser untuk kawasan Amerika Utara. Mengapa bisa begitu? Sebab nama Versailles sendiri sudah menjadi hak paten dari sebuah grup musik bernama sama yang ada di Amerika Serikat sana. Jadi, supaya tidak terbentur dengan masalah hukum, Versailles pun menambahkan kata -Philharmonic Quintet- pada bagian belakang nama Versailles tersebut. And what do you think? Terlihat makin keren atau malah ribet? Philharmonic sendiri dalam bahasa Indonesia berartikan "orkes simfoni/yang berkaitan dengan orkes simfoni". Sedangkan Quintet, setelah buka kamus online, memiliki arti "kwintet". Kwintet? WHAT THE HELL IS THAT? Haha....

Seperti yang kita ketahui bersama, Versailles di dalamnya berisikan lima orang personil yang kejeniusan dan skill dari individu-nya masing-masing tidak perlu diragukan lagi. Kelima orang ini memiliki selera musik yang sangat beraneka ragam. Namun justru di situlah hebatnya! Dari ke-aneka-ragam-an itu tadi, mereka mampu menyatukannya hingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan kuat. Dan aku yakin, beberapa tahun ke depan dari sekarang belum ada band mana-pun yang sanggup mematahkan dominasi Versailles di kancah dunia musik indie Visual-kei. Kembali ke soal ke-anekaragam-an tadi, coba tengok KAMIJO [pentolan LAREINE, NEW SODMY, Node of Scherzo] yang memiliki kharisma vokal nan kuat. Begitu juga dengan HIZAKI [eks GARNET GRAVE, Crack brain, Schwardix Marvally, BURNING FIRE, SULFURIC ACID, HIZAKI grace project, Node of Scherzo], yang selalu memainkan musik khas Visual-kei yang cantik dan symphonic, dilengkapi dengan melodi-melodi yang tidak kalah indahnya. Bagaimana dengan TERU [eks Aikaryu, HIZAKI grace project]? Well, gitaris yang doyan musik kencang ala metal ini juga mampu memberikan sumbangan tebesar ke dalam tubuh Versailles hingga mampu menciptakan nuansa cadas di dalam sebagian besar lagu-lagunya Versailles. Jasmine You [eks HIZAKI grace project, Node of Scherzo] dan YUKI [eks Sugar Trip, alively sanctuary] juga tidak kalah pentingnya. Dua orang ini tetap menampilkan sebuah performance yang memukau dan tentunya memiliki tingkat kesulitan yang lumayan tinggi. Perpaduan dari kelima orang di atas tadi menghasilkan warna musik yang sangat unik, yaitu campuran antara melodic rock, metal, symphony yang ujung-ujungnya menjadi suatu genre yang lazim dikenal dengan symphonic-metal atau ada juga yang menyebutnya neoclassical-metal.

Kembali ke singlenya, hanya satu buah lagu saja yang diedarkan oleh Versailles secara online. Dan lagu tersebut berjudul PRINCE [04:57]. Setelah mendengarkan lagu ini dari awal hingga akhir secara berulang kali, well, siapa sih yang meragukan karya-karyanya Versailles? Walaupun lagu ini sedikit kalem dengan permainan musik yang sedikit "ringan", tidak berat seperti biasanya, namun Versailles mampu menunjukkan ciri khas genre symphonic-metal yang sangat kental di dalamnya. Yaitu berupa permainan riff-riff berat gitar ala heavy-metal yang disadurkan dalam beberapa bentuk permainan melodi. Intro dan permainan instrumental musik pada awal lagu ini sekilas terasa hampir mirip dengan lagu Versailles lainnya yang berjudul SFORZANDO. Sudah bisa ditebak memang jika lagu ini pasti ciptaannya KAMIJO. Verses yang dibawakan KAMIJO terlihat biasa saja, memang sangat tipikal dengan lagu-lagu Versailles lainnya. Namun aku suka dengan bagian bridge dan chorusnya. Yang dibalut dengan bebunyian permainan musik orchestra. Pada intinya, this is another great song by Versailles. Sangat disayangkan sekali kenapa lagu sebagus ini tidak sekalian saja dimasukkan ke dalam album NOBLE yang dirilis bulan Juli 2008 kemarin?

Yeah! That's it. Rasanya tidak perlu aku katakan lagi berapa rating bintang yang harus aku berikan buat lagu PRINCE ini. Silakan didengar sendiri. Mengutip kata Pak Bondan dalam acara WISATA KULITER: POKOK'E MAKNYUS! Ditunggu deh kabar selanjutnya dari Versailles!

Oh iya, di tanggal 13 September 2008 itu juga Versailles merilis "free distribution single" yang dikasih judul ART OF Propaganda ~coupling with chariots~. Single ini diedarkan saat Versailles dan chariots [UNDER CODE PRODUCTION's band] mengadakan two-man live. Jadi penasaran lagu apa saja yang ada di dalam CD tersebut.


sumber : http://visualkeiej-rock.blogspot.com