LAPORAN PRAKTIKUM
PSIKOLOGI FAAL
Nama : Dwi Febrisa Wedya Ismiliana
NIM : 10013124
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : Mahasiswa Psikologi
Nama Percobaan : PENGLIHATAN PADA WAKTU REMANG
REMANG
Nomor Percobaan : VII
Nama Orang Percobaan : Klasikal
Nama Pelaku Percobaan : Klasikal
Tanggal Percobaan : 28 Oktober 2011
Waktu Percobaan : 10.00 – 12.00 wib
Tempat Percobaan : Laboratorium Psikologi Faal
Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta
I. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui apakah seseorang mampu melihat pada waktu remang – remang .
II. DASAR TEORI
Apabila seseorang untuk waktu yang lama berada dalam lingkungan yang diberi penerangan yang kuat kemudian berpindah jelingkungan dengan penerangan remang – remang , retinanya perlahan – lahan menjadi lebih sensitif terhadap cahaya . Penurunannya ambang penglihatan ini dikenal sebagai adaptasi gelap ( Ganang, W.F 1983 )
Adaptasi ini mencapai hanpir maksimum kira – kira dalam 20 menit , sekalipun kemudian terjadi penurunan lebih lanjut setelah waktu yang lebih lama , begitu juga sebaliknya . Pada perifer retina , terjadi penurunan lebih lanjut karena adaptasi sel –sel batang . Perubahan total pad ambang antara adaptasi terang dengan adaptasi gelap lengkap dan mara adalah sangat besar . Waktu yang diperlukan untuk adpatasi gelap ditentuka sebagian oleh waktu yang diperlukan untuk menambah persediaan rhodopsin . Dalam cahaya terang , banyak dari pigmen itu terus – menerus dipecahkan , dan waktu yang diperlukan dalam cahaya remang – remang untuk penimbulan jumlah pigmen tertentu yang diperluka untuk fungsi optimum sek batang . Sel batang ( bacillus ) peka terhadap intensitas cahaya sehingga dapat membedakan terang gelap dan sangat penting untuk penglihatan pada waktu cahaya berkurang . Pada sel inilah terdapat rhodopsin , yaitu senyawa yang terdiri dari atas vitamin A danprotein . Senyawea rhodopsin akan terurai oleh cahaya terang dan dibentuk kembali diwaktu gelap .
Pembentukkan kembali rhodopsin memerluka vitamin A dan nikotinamid .Adaptasi dalam menggambarkan hubungan adaptasi sel kerucutdengan sel batang .
Pada gambar ada infleksi pada kurva , dimana bagian awal dari kurva ini disebabkan oleh adaptasi sel kerucut karena semua peristiwa pada penglihatan , termasuk adaptasi disel kerucut terjadi kurang lebih 4 kali lebih cepat daripada sel batang , begitu juga sebaliknya .
Selain perubahan konsentrasi rhodopsin , mata mempunyai dua mekanisme lain untuk adaptasi terang dan gelap . Yang pertama adalah perubahan pada ukuran pupil . Ini dapat menyebabkan timbulnya tingkat adaptasi sekitar 30 kali lipat dalam waktu sepersekian detik . Karena adanya perubahan pada jumlah cahaya yang masuk melalui pelebaran pupil tersebut . Yang kedua adalah adaptasi sel saraf yang melibatkan sel saraf yang bekerja pada rangkaian tahap penglihatan didalam retina sendiri dan di otak . Jadi bila mula – mula intensitas cahaya itu meningkat , maka intensitas sinyal yang dijalankan oleh sel – sel bipolar , sel horizontal , sel amokrin dan sel ganglion tersebut sangat besar . Namun intensitas sinyal – sinyal ini semuanya akan dengan cepat berkurang pada berbagai tingkat penjalaran dalam lingkaran saraf . Walaupun besarnya adaptasi ini hanya beberapa kali lipat saja dibandingkan dengan ribuan kali lipat yang terjadi selama adaptasi pupil hanya terjadi selama sepersekian detik , berbeda dengan waktu bermenit –menit .
III. ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Kertas hitam & putih biru
2. Kertas yang berwarna merah dan biru
3. Ruangan remang – remang
IV. JALANNYA PERCOBAAN
1.Didalam ruangan yang remang – remang melihat dengan satu mata ketitik yang yang ada ditengah – tengah diantara lima buah titk putih yang terdapat pada dasar hitam . Perhatikan , titik mana yang paling terang .
2. Melihat kertas berwarna merah yang berdampingan dengan kertas berwarna biru pada tempat yang terang . Lihatlah kertas – kertas yang berwarna tersebut pada tempat yang remang – remang , dan ditentukan warna apa yang terlihat paling terang .
V. HASIL PERCOBAAN
1. Dilihat bahwa titik yang berasa ditengah – tengah adalah titik yang paling terang
2. Ditempat terang , warna yang terlihat paling terang adalah warna biru . Ditempat yang remnag – remang warna yang terlihat paling terang adalah warna merah .
VI. KESIMPULAN
Penglihatan pada waktu remang – remang berbeda dari penglihatan pada waktu terang , karena perpindahan lingkungandari terang leremang – remang membuat retina lebih sensitif terhadap cahaya . Sehingga mempengaruhi mata dalam melihat obyek . Hal ini berkaitan dengan panjang gelombang ditempat yang gelap , warna dengan panjang gelombang yang paling besar akan memiliki daerah perangsang paling besar pula , yang berarti warna merah akan terlihat lebih terang ditempat yang gelap . Hal ini juga terjadi karena dalam proses adaptasi gelap kepekaan sel kerucut meningkat drastis , khususnya kepada warna dengan panjang gelombang paling besar .
VII. APLIKASI
Seorang pemburu pada saat memburu dimalam hari sangat memerlukan pandangan yang bagus sehingga walau memburu tanpa bantuan sinar cahaya sang pemburu tetap dapat melihat diremang – remang malam karena cahaya bulan . Terjadi juga pada tuna netra .
Yogyakarta, 31 Oktober 2011
Penyusun
( Dwi Febrisa Wedya Ismiliana )
Asisten : Winda Yuniartika R
Nilai :
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Laboratorium Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan . 1997 . Buku Pedoman Praktikum Psikologi Faal II . Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan .
Ganang , W.F . 1983 . Buku Teks Fisiologi Kedokteran . Jakarta : CV . EGC
Guyton and Hall . 1997 . Fisiologi Kedokteran . Jakarta : CV. EGC
Yayat Ibayati , Dra, Melani Kurniasih , Spd , dan Bagod Sudjadi , m.ED , Drs . 2000 . Prestasi Biologi 2 . Bandung : Ganesha Exact
0 komentar:
Posting Komentar