LAPORAN PRAKTIKUM
PSIKOLOGI FAAL
Nama : Dwi Febrisa wedya Ismiliana
NIM : 10013124
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : Mahasiswa Psikologi
Nama percobaan : PROYEKSI TERBALIK DARI BAYANG – BAYANG PADA RETINA
Nomor percobaan : XI
Nama orang percobaan : Rizka Nur Farida
Nama pelaku percobaan : Dwi Febrisa Wedya Ismiliana
Tanggal percobaan : 28 Oktober 2011
Waktu percobaan : 10.00 – 12.00 wib
Tempat percobaan : Laboratorium Psikologi Fa’al
Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta
I. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk melihat fenomena fosfen pada mata dan membuktikan adanya proyeksi terbalik dari bayang – bayang pada retina .
II. DASAR TEORI
Kepekaan retina , palong tidak sebagian diatur oleh signal – signal dari susunan saraf pusat serabut – serabut sentri fungal berjalan kedalam arah refragrad dalam neuro optikus dari otak ke retina dan bersinapsis langsung dengan sel ganglion perangsangan daerah khusus dalam otak . Dalam beberapa hal dapat meningkatkan dan mengurangi daerah – daerah tertentu retina . Mungkin hal ini menggambarkan mekanisme dimana saraf pusat langsung dapat mempengatuhi perhaian seseorang terhadap bagian tertentu dari lapangan penglihatan .
Bagian depan mata memiliki lengkung yang lebih tajam dan dilapisi oleh selaput cahaya , yang disebut kornea . Dibelakang kornea terdapat cairan afeveos humor yang berfungsi membiaskan cahaya yang masuk kemata , pembiasan diatur oleh lensa kristalin yang terdapat selaput yang membentuk celah lingkaran . Selaput ini disebut Iris . Iris mengatur lebar kecil pupil .
Cahaya yang masuk dalam mata difokuskan oleh lensa mata ( lensa kristalin ) kepermuaan belakang , yang disebut retina . Permukaan retina terdiri atas berjuta – juta sel sensitif yaitu sel batang dan sel kerucut . Ketika dirancang oleh cahaya , sel – sel ini mengirim signal – signal melalui saraf optik ke otak . Di otak arti bayangan diterjemahkan sehingga kita mendapat kesan melihat benda . Jadi , dapat disimpulkan bahwa suatu bayangan nyata benda dapat diterima dengan jelas jika bayangan tersebut jatuh tepat diretina .
Dalam mata bayangan dibentuk pada retina adalah nyata . Terbalik dan lebih kecil daripada sebenarnya . Walaupun bayangan pada retina terbalik , bayangan ini interpretasikan oleh otak sebagai bayangna tegak . Supaya benda terlihat jelas , maka harus membiaskan sinar – sinar yang berasal dari benda harus melalui lima medium dengan indeks bs brbeda – beda .
Mata memiliki jarak bayangan tetap , ini karena jarak antara lensa dan retina sebagai layar adalah tetap . Satu – satu nya cara agar benda – benda dengan jarak berbeda didepan lensa dapt difokusan pada retina , maka jarak lensa harus bisa diatur .
Proyeksi terbalik dari bayangan - bayangan retina dapat dilihat dari fenomena fosfen , yaitu melihat bayangan kornea dari mata itu sendiri yang berasal dari pantulan lensa mata . Bayangan yang terlihat seperti bulatan hitam . Setiap inti dari suatu benda hanya mengirim sinar cahaya kesemua arah , tetapi hanya sebagian cahaya yang memasuki mata .
Sinar cahaya suatu titik yang sama dari suatu benda melalui berbagai tempat pada lensa . Jika mata melihat benda itu , sinar yang berbagai macam itu memusat ( convargen ) pada satu titik diselaput mata . Untuk setiap titik benda akan terdapat titik cocoknya ( matching points ) pada hubungan bayangan retina . Bayangan pada retina akan selalu lebih kecil dari benda sebenarnya , benda tersebut tegak dan terbalik . Hal ini merupakan sifat bayangan yang jatuh pada retina .
III. ALAT YANG DIGUNAKAN
1.Tabung kecil sepanjang 15 mm dengan lubang didalamnya
2. Pensil
IV. JALANNYA PERCOBAAN
1. Fenomena fosfen
Melihat bayangna mata kekiri ( melirik ) , kemudian tekanlah dengan jari pada bola mata kanan melalui pelupuk mata disebelah kanan , Mata disebelah kiri kelihatan suatu bintik atau bulatan hitam .
2. Satu mata ditutup
Dimuka ditempatkan sebuah tabung sepanjang 15 mm dengan satu lubang didalam dasarnya . Dengan melihat melalui lubang ini ke tempat yang terang . Antara tabung dengan mata ( tepat dimuka mata ) ditempatkan diujung / puguk dari sebuah pensil . Maka akan terlihatlah suatu bayang – bayang yang terbalik dari pucuk / ujung pensil tersebut .
V. HASIL PERCOBAAN
1. Terlihat bintik atau bulatan berwarna hitam sebelah pelupuk mata sebelah kanan ditekan
2. Terlihat bayangan dari ujung / pucuk pensil tersebut terbalik
VI. KESIMPULAN
Cahaya yang jatuh tepat diretina membentuk bayangan obyek tersebut dengan sifat bayangan tegak , Terbalik dan lebih kecil dari obyek yang sebenarnya . Sehingga , ujung pensil berada dimuka mata terlihat terbalik bayangannya . Sedangkan fenomena fosfen terjadi karena pelupuk mata ditekan mengakibatkan bayangan jatuh diretina bergeser sehingga tidak dapat melihat bayangan tersebut .
VII. APLIKASI
Seorang kameramen harus menjadi profesional dengan kameranya yang diproyeksikan terbalik pada retina kameranya , dan harus memiliki mata yang sehat . Pada saat bercermin terlihat terbalik , padahal tidak .
Yogyakarta, 31 Oktober 2011
Penyusun
( Dwi Febrisa Wedya Ismiliana )
Asisten : Winda Yuniartika R
Nilai :
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Laboratorium Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan . 1997 . Buku Pedoman Praktikum Psikologi Faal II . Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universita Ahmad Dahlan .
Evelyn C. Pearce . 2000 . Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis . Jakarta : PT. Gramedia
Guyton and Hall . 1997 . Fisiologi Kedokteran. Jakarta : CV. EGC
Kanginon , Marthen . 2007. Fisika untuk SMA Kelas X .Jakarta : Penerbit Erlangga
0 komentar:
Posting Komentar