BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 22 Juni 2010

Rahasia Mata dan Telinga

Rahasia Mata dan Telinga



Pernahkah terlintas dalam benak Anda mengapa manusia mempunyai dua buah mata yang posisinya di wajah seperti yang kita miliki saat ini? Mengapa tidak disamping layaknya kedua telinga kita, atau dibelakang kepala? Tentu saja dengan keterbatasan akal dan pikiran manusia kita tidak akan dapat mencari tahu jawabannya, karena itu semua adalah rahasia dari Allah SWT yang Maha Agung. Sewaktu orang tua kita mengandung tanpa mereka minta kepada Allah SWT, secara otomatis kedua bola mata akan berada diwajah kita dan kedua telinga kita akan berada disamping kepala. Kita hanya bisa menerka apa maksud dibalik pemberian Allah tersebut.



Kita lahir dengan dua mata di depan wajah kita, karena kita tidak boleh selalu melihat ke belakang. Tapi pandanglah semua itu ke depan, pandanglah masa depan kita. Kita tidak dapat merubah apa yang telah lalu. Masa lalu yang kelam hanya akan menjadi kerikil didalam sepatu yang akan melukai hati dan perasaan bila diingat-ingat kembali dan hanya akan menimbulkan penyesalan. Masa lalu yang indah merupakan keberhasilan kita dalam menjalani kehidupan untuk menatap masa depan.

Kita dilahirkan dengan dua buah telinga di kanan dan di kiri, untuk bisa mengumpulkan segala informasi baik pujian ataupun kritik, dan menyeleksi mana yang benar dan mana yang salah. Tidak perduli dari mana datangnya suara, dari atas, dari bawah, samping kiri, samping kanan suara akan tertangkap oleh kedua telinga yang mencerminkan keseimbangan dalam menerima. Bila kita berani mengkritik seseorang maka harus dengan jiwa besar pula menerima kritikan dari orang lain. Apa yang kita anggap berhasil belum tentu orang lain akan menganggapnya sebagai suatu keberhasilan. Suara pujian dari orang jangan membuat kita menjadi besar kepala dan terlena akan kesuksesan, dan sebaliknya cacian jangan membuat kita menjadi murka dan patah semangat dalam mencari kebenaran.

Kita lahir dengan dua mata dan dua telinga, tapi kita hanya diberi satu buah mulut. Walaupun hanya satu buah, akan tetapi mulut dapat menyebakan banyak hal, bisa kebaikan bisa pula kejahatan,bisa menguntungkan dan bisa pula merugikan, mulut bisa membunuh, dapat membuat orang yang benar menjadi salah demikian pula sebaliknya. Tidaklah salah bila ada pepatah yang menyatakan mulutmu harimaumu, maka ingatlah, bicara sesedikit mungkin tapi lihat dan dengarlah sebanyak-banyaknya. Dengan lisan kita dunia bisa hancur dan dengan lisan kita pulalah dunia ini akan makmur.

Kita lahir hanya dengan sebuah hati jauh di dalam tulang iga kita. Bila hati sudah disakiti, sekecil apapun, perkaranya bisa menghilangkan nyawa orang sekalipun. Hati dapat merespon rasa cinta dan rasa benci. Jangan pernah mengharapkan orang lain untuk mencintai kita seperti kita mencintainya. Berilah cinta tanpa meminta balasan dan kita akan menemukan cinta yang jauh lebih indah. Penolakan akan terasa sangat pahit dan menyakitkan di hati.

Kedua kaki kita tidak akan pernah protes untuk di ajak berjalan, walaupun ke tempat maksiat sekalipun, menginjak-injak hak orang lain. Begitu juga dengan kedua belah tangan ini, mereka tidak pernah menolak sewaktu diperintahkan untuk mengambil apa yang bukan haknya.

Tetapi jangan lupakan suatu hal, sekecil apapun yang pernah kita lakukan tidak akan pernah luput dari pengamatan dan catatan Allah SWT. dan catatan tersebut tidak pernah salah. Didunia memang anggota tubuh kita tidak pernah melakukan protes bila diminta melakukan sesuatu. Tetapi anggota tubuh akan bersaksi dihadapan Allah untuk melaporkan dan membenarkan apa yang telah pernah kita lakukan semasa didunia.

Ya Allah ya Rob, Ampunkanlah dosa-dosa kami, lindungilah kami selalu dari segala perbuatan tercela, dari segala perbuatan yang Engkau laknat, berikanlah kekuatan dan bimbinglah kami untuk mempergunakan anggota tubuh kami ini dalam kebaikan, dan di akherat nanti kami mohon jangan sampai anggota tubuh ini berbicara tentang keburukan yang telah kami lakukan yang dapat mengurangi timbangan pahala kami ya Allah….


sumber : http://asalkamutahuaja.blogspot.com

0 komentar: