BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 22 Juni 2010

"Dorayaki" Kue Tradisional ala Jepang

http://foodfluz.files.wordpress.com/2008/10/web_dorayaki.jpg


Mungkin beberapa dari Anda tak asing dengan makanan bernama dorayaki ataupun konyaku. Ya, mereka adalah kudapan tradisional yang selalu tersaji di Jepang, namun populer juga di Indonesia.

Nama kue dorayaki sangat familier buat masyarakat Indonesia, khususnya yang tinggal di kota besar. Hal itu lantaran kudapan tersebut kerap dikonsumsi oleh Nobita, tokoh dalam film kartun hit Doraemon. Nobita yang tiap hari selalu menyantap kue dorayaki bisa jadi merupakan gambaran kecil betapa panganan ini sangat lekat dengan keseharian masyarakat di Negeri Sakura.

Irwan, salah seorang koki dari Restoran Basara Jakarta, membenarkan bahwa dorayaki sangat populer di Jepang. Bahkan kini kepopulerannya sudah menular ke negara-negara di Asia lainnya. Dorayaki termasuk ke dalam golongan kue tradisional Jepang (wagashi) yang bentuknya bundar sedikit tembam, terdiri atas dua lembar kue yang direkatkan dengan selai kacang merah.

Dorayaki memiliki tekstur lembut dan mirip dengan kue Jepang yang disebut kastela karena adonannya mengandung madu.

“Dorayaki memang makanan kesukaan masyarakat Jepang. Selain terdapat variasi rasa, dorayaki juga mudah didapat,” ujar Iwan dalam sebuah seminar masakan Jepang yang diadakan The Japan Foundation Jakarta, beberapa waktu lalu.

Varian dorayaki di antaranya dorayaki orisinal, dorayaki cokelat, dorayaki kacang merah, dan dorayaki ubi. Irwan menuturkan, biasanya variasi rasa tersebut dibuat berdasarkan musim panen. Misalnya pada musim kacang merah, orang Jepang bakal menggunakan jenis kacang itu untuk isian kue dorayaki.

Ada satu lagi kudapan yang difavoritkan warga Jakarta, yakni konyaku. Konyaku merupakan camilan yang penyajiannya ditusuk menyerupai sate. “Daging” yang ditusuk itu bertekstur kenyal dan terbuat dari tepung beras. Kudapan ini dimasak dengan cara direbus di dalam kuah yang telah dicampur kulit ikan kering dan juga konbu (rumput laut Jepang), kemudian dicocol ke dalam bumbu kacang yang bernama miso.

“Miso menjadi saus konyaku. Miso terbuat dari kacang yang dihaluskan dan menggunakan jahe,” timpal Food Checker Restoran Basara Jakarta Merdiansyah Rizki.

Ingin menu berkuah ala Jepang? Cobalah keinger. Sup ini biasanya disajikan pada musim dingin karena kuahnya yang mampu menghangatkan tubuh. Cita rasa sup ini didominasi rasa jahe dan mempunyai khasiat bagus untuk kesehatan.

Satu lagi masakan tradisional unik dari Jepang yang patut dicoba, yakni mi somen yang bersuhu rendah alias dingin. Konon, mi somen berasal dari sebuah kawasan di Jepang yang berada di pegunungan. Di kawasan tersebut, penduduk selalu menyajikan mi di dalam bambu yang dicampur dengan air dingin khas pegunungan. Makanya, sampai sekarang mi somen selalu tersaji dalam keadaan dingin.

Hal yang sama terlihat di Restoran Basara. Mi somen dialiri dari dapur, kemudian dimasukkan ke dalam bambu panjang setengah terbuka yang berisi air mengalir. Pada saat mi mengalir itulah Anda bisa memegang sumpit dan mangkuk, bersiap untuk mengambil mi tersebut. Setelah itu, mi boleh disatukan ke dalam mangkuk yang telah terisi saus soyu.

Siapa sigap, maka dia yang akan mampu mendapatkan mi. Maklum, mi somen ternyata memiliki tekstur sangat licin sehingga cukup sulit dijepit dengan sumpit.

“Berhubung rasanya hambar karena dingin, saya selalu menyiasatinya dengan cara menambahkan wasabi. Soalnya itu yang bikin enak. Dari sisi kesehatan, somen sehat, minya segar karena tidak mengandung minyak. Jika diibaratkan seperti menyantap semacam sashimi sushi yang langsung dimasak segar. Benar-benar makanan sehat,” ungkap Ninik Rita, dosen Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, Jakarta, yang saat itu berkunjung ke Basara. Masih belum puas? Masih ada wasabi cake yang bisa dicicipi.

Rasanya pedas dan memanfaatkan bahan dasar sayur wasabi.Untuk hidangan penutup, silakan cicipi satsumaimo atau yang dikenal dengan nama ubi ice cream. Es krim ini kerap disajikan bersama tambaru (kulit crispy yang terbuat dari tepung terigu).

sumber : http://keunikan-dunia.blogspot.com

0 komentar: